TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan ada dua perusahaan anggota asosiasi yang siap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada pertengahan tahun ini.

Hariyadi mengatakan, kedua perusahaan tersebut bergerak di sektor komoditas, yakni kelapa sawit dan batu bara.

"Dua perusahaan size-nya di atas Rp 1 triliun. Batu bara (target listing) di bulan Juni, kelapa sawit sekitar Agustus," kata Hariyadi usai melakukan pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Simak: Soal Keterbukaan Data Perbankan, Apindo Usulkan Ini

Selain kedua perusahaan tersebut, Hariyadi menyebut ada lima perusahaan lainnya yang menyatakan ketertarikan untuk IPO. Hariyadi berujar tiga perusahaan berlokasi di DKI Jakarta, sedangkan dua lainnya berasal dari daerah. Namun, kata dia, kelima perusahaan itu masih mempertimbangkan dan mempersiapkan dari sisi administrasi, legal, dan aspek lainnya.

Hariyadi melanjutkan, dari 14.000 anggota Apindo ada sekitar 500 perusahaan besar yang belum melantai di bursa. Secara spesifik, dia menyebut ada 100 perusahaan yang memiliki kesiapan dan kemauan untuk IPO.

"Dari sisi kesiapan manajemen ada 100 perusahaan kami sasar IPO karena momentum lagi bagus," kata Hariyadi.

Hariyadi menilai, tren pertumbuhan indeks harga saham gabungan saat ini merupakan momentum yang bagus bagi perusahaan untuk IPO. Namun, dia pun menyadari masih banyak perusahaan yang ragu untuk mendaftar di bursa.

Hariyadi menilai banyak perusahaan masih khawatir soal transparansi yang diwajibkan oleh otoritas pasar modal.

"Mereka enggak nyaman dengan keterbukaan. Kedua, mereka khawatir dengan transparansi timbulkan masalah lain, jadi sorotan karena background perusahaan keluarga dan beberapa kongsi partnership," tuturnya pimpinan Apindo ini.