Beras Impor Tak Akan Dilempar ke Pasaran Saat Panen Raya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Selasa, 20 Februari 2018 15:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo mengatakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tidak akan mengeluarkan stok beras impor selama masa panen. Hal ini untuk membuat harga beras tetap stabil.
“Mendag komitmen untuk tidak mengeluarkan beras impor (saat panen raya). Masuk ke Indonesia, langsung masuk ke gudang Bulog dan kunci dipegang salah satunya oleh Satgas Pangan,” kata Arief di kantor Food Station, Jakarta Timur, Senin, 19 Februari 2018.
Arief mengatakan stok beras di Pasar Induk Cipinang pada Senin adalah 21 ribu ton. Dipastikan pasokan akan terus ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan Bulog juga terus memasok beras medium seharga Rp 8.500 per kilogram.
Baca juga: Gudang Bulog Telah Tampung 10 Ribu Beras Impor Hari Ini
Pihaknya mengaku akan terus menjaga stok beras di Pasar Induk Cipinang berada di atas 20 ribu ton. Menurut Arief, stok tersebut juga dibantu oleh Bulog dengan memasok beras cadangan pemerintah rata-rata 7.000 ton per hari.
“Dari Sulawesi Selatan juga sudah masuk tadi 4.000 ton. Dari sana harga gabahnya Rp 4.200 sampai Rp 4.300 per kilogram. Namun, untuk sampai di sini, tentu membutuhkan biaya dan naik sekitar Rp 400 per kilogram," tuturnya.
Pihaknya mengaku harga gabah dan beras akan terus menurun seiring dengan datangnya panen raya pada Maret dan April 2018.
Sebelumnya, Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor akan masuk terlebih dulu ke gudang. Setelah itu, pemerintah akan melihat perkembangan pasar untuk menentukan proses penyaluran. Penggelontoran sendiri baru akan dilakukan setelah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian.
Baca juga: Beras Impor Sudah Datang, Masih Disimpan di Gudang
“Nanti bagaimana penyalurannya. Saat ini masuk dulu sebagai CBP. Sekarang kan stoknya di Bulog di bawah 650 ribu ton. Jadi masuk dulu saja (ke CBP),” kata Enggartiasto di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Dari catatan Bulog, hingga 19 Februari, total beras impor yang masuk ke gudang atau sudah berada di perairan Indonesia berjumlah 137.250 ton. Pada gelombang pertama telah dipasok 57 ribu ton, yang dibagi di tiga pelabuhan, yakni Tenau Kupang 10 ribu ton, Indah Kiat Merak 6.000 ton, dan Tanjung Priok 41 ribu ton.
Selanjutnya, pada gelombang kedua, total beras impor sebanyak 74.750 ton, yang dikirim melalui beberapa pelabuhan lain, yakni Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur 20 ribu ton, Tanjung Priok 30 ribu ton, Panjang Lampung 25.500 ton, dan Benoa Bali 4.740 ton.