TEMPO.CO, Jakarta - Beras impor sebagian sudah tiba di Indonesia. Namun pemerintah belum berencana menyalurkannya ke pasaran. Beras tersebut masih akan disimpan ke dalam beras Bulog sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras tersebut akan masuk terlebih dulu ke gudang. Setelah itu, pemerintah akan melihat perkembangan pasar untuk menentukan proses penyaluran. Penggelontoran sendiri baru akan dilakukan setelah diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian.
“Nanti bagaimana penyalurannya. Saat ini masuk dulu sebagai CBP. Sekarang kan stoknya di Bulog di bawah 650 ribu ton. Jadi masuk dulu saja (ke CBP),” katanya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.
Baca juga: 51 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Diperkirakan Tiba Hari ini
Meski beras impor belum akan digelontorkan, masih ada kemungkinan akan dikeluarkan dari gudang. Pasalnya, hingga kini harga beras kian meningkat seiring dengan stok yang terus menyusut serta panen raya yang belum serentak terjadi.
Harga beras medium varietas IR 64-II seharga Rp 11.675 per kilogram (kg). Harga ini masih jauh berada di atas harga eceran tertinggi yang diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017. Sedangkan harga beras yang dipasok Bulog, yakni varietas IR 64-III, masih stabil berada di angka Rp 8.500 per kg. “Pokoknya operasi pasar tetap berjalan,” kata Enggartiasto.
Pada Senin, 12 Februari 2018, sebanyak 57 ribu ton beras impor dari Vietnam tiba di Indonesia. Beras tersebut disalurkan melalui tiga pelabuhan, yakni Pelabuhan Merak, Banten; Tenau, Kupang; dan Tanjung Priok, Jakarta.
Bulog rencananya menerima beras impor dari Vietnam masing-masing 70 ribu ton dan 71 ribu ton dari Vinafood I dan Vinafood II. Sedangkan tiga supplier Thailand masing-masing membawa 40 ribu ton.