INSA: Penggunaan Kapal Nasional untuk Ekspor Hanya 6,4 Persen

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 20 Februari 2018 03:06 WIB

Ketua Asosiasi Pelayaran Niaga Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto di kantor Kadin, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (26/7). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menyambut baik terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2017. Ia melihat, aturan tersebut akan memberikan dampak positif bagi neraca jasa perdagangan Indonesia yang kerap mengalami defisit akibat dominasi angkutan laut asing. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mewajibkan ekspor batu bara dan CPO serta impor beras yang dilakukan Pemerintah Indonesia menggunakan kapal nasional.

Kebijakan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 82 Tahun 2017. Rencananya, kebijakan itu akan diberlakukan pada 1 Mei 2018 mendatang.

Baca: Hari Kartini: Carmelita, Perempuan di Sarang Anak Buah Kapal

"Di 2016, penggunaan kapal asing pada ekspor impor masih sangat dominan hingga 93,7 persen. Sedangkan yang menggunakan kapal berbendera merah putih hanya 6,4 persen saja," kata Carmelita saat dihubungi, Senin, 19 Februari 2018.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga meminta INSA membuat road map penggunaan kapal nasional dalam pengiriman ekspor batu bara, Crude Palm Oil (CPO), beras. Road map tersebut, kata Carmelita, berfungsi untuk memetakan beberapa besar volume cargo (batubara dan CPO) yang akan diangkut setiap bulan, negara tujuan ekspor, jenis, ukuran dan jumlah kapal yang harus disiapkan agar kegiatan ekspor tidak terganggu.

"Di lingkup kami juga melakukan konsolidasi ke anggota. Baik yang berada di pusat maupun di daerah dengan melakukan evaluasi, inventarisasi dan pemetaan kekuatan serta kesiapan anggota INSA dalam mendukung PM No. 82 2017 tersebut," ujar Carmelita.

Baca juga: Kelebihan Pasokan, Pelayaran Niaga Terseok-seok

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan peraturan tersebut diterapkan untuk mendukung pertumbuhan industri pelayaran nasional. Ia melihat, selama ini perusahaan pelayaran nasional kurang diminati eksportir karena mengenakan tarif lebih tinggi dibandingkan dengan asing.

Advertising
Advertising

Ia akan meminta kepada perusahaan pelayaran nasional agar mengenakan tarif ekspor angkutan batu bara dan CPO tidak lebih tinggi dari asing. "Sekian belas tahun kenapa kita harus pakai kapal asing terus. Saya akan segera undang mereka para pemilik kapal kita pertemukan. Nanti kami tanya sama yang punya kapal tarifnya akan diturunkan berapa persen," ujarnya di Kementerian Luar Negeri, Selasa, 13 Februari 2018.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

13 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

13 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya