Di Depan Moeldoko, Dubes AS Berkomitmen Genjot Investasi di RI

Senin, 19 Februari 2018 16:36 WIB

Menkopolhukam Wiranto, mendampingi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan, menjawab pertanyaan awak media seusai melakukan pertemuan tertutup, di kantor Kementerian koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, 13 Juni 2017. Pertemuan ini membahas mengenai kerjasama antara Indonesia-Amerika di bidang keamanan, kepolisian dan Badan Keamanan Laut (Bakamla), serta penanganan terorisme dalam upaya mencegah kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham membangun basis di Asia Tenggara, di Marawi, Filipina. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berkomitmen untuk mendongkrak nilai kerja sama perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Dengan skala dan kekuatan ekonomi Indonesia yang sangat signifikan dalam kurun waktu terakhir, Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan mengungkapkan banyak peluang yang dapat dilakukan.

"Volume perdagangan Indonesia dengan AS hanya 1,5 lipat lebih besar dibandingkan dengan volume perdagangan AS dengan Vietnam," ujar Donovan ketika menemui Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, mengutip keterangan resminya, Senin, 19 Februari 2018. Pada 2017, nilai perdagangan antara AS dan Indonesia meningkat sebesar 7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca: Dongkrak Investasi, Sri Mulyani Fokus pada Regulasi dan Insentif

Selain itu, Donovan secara terbuka menyatakan perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia adalah perusahaan yang baik yang dapat menggambarkan bagaimana berbisnis di Indonesia. “Perusahaan-perusahaan AS yang ada di Indonesia dapat menjelaskan bagaimana mereka menjalankan bisnis di Indonesia,” tuturnya.

Perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia, kata Donovan, juga dapat menjelaskan dan mengajak perusahaan-perusahaan asal AS lainnya yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Akan tetapi jika iklimnya tidak kondusif yakni ketika para pengusaha kesulitan atau menghadapi peraturan yang berbelit-belit atau peraturan yang berubah-ubah, akan timbul kesan yang negatif pula.

Advertising
Advertising

Merespons pernyataan Donovan tersebut, Moeldoko menegaskan Indonesia sekarang ini melakukan banyak investasi dan sekaligus pembenahan. “Saat ini kita sudah membuat 15 paket kebijakan ekonomi yang sebagian besar adalah deregulasi dan penciptaan iklim investasi dan kemudahan berusaha. Oleh karena itu, saya berharap makin besar investasi AS di Indonesia,” kata Moeldoko.

Sebagai gambaran, tingkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia memang meningkat cukup tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, Presiden Jokowi sendiri masih merasa bahwa Indonesia harus bisa melompat lebih tinggi dengan melakukan sejumlah deregulasi.

Dalam hal daya tarik investasi, kata Moeldoko, di mana Indonesia sekarang ini berkategori layak investasi. Hal tersebut berdasarkan penilaian yang dibuat oleh berbagai lembaga pemeringkat investasi internasional.

BISNIS

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

23 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya