Gunung Sinabung Meletus, Dua Maskapai Ini Sebut Penerbangan Lancar

Senin, 19 Februari 2018 16:20 WIB

Gunung sinabung menyemburkan material vulkanik ketika erupsi, di Karo, Sumatera Utara, 19 Februari 2018. Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada pukul 08.53 WIB, tak lantas membuat penerbangan lewat Bandar Udara Kualanamu terganggu. Beberapa maskapai penerbangan, seperti Garuda Indonesia dan Lion Air, menyatakan penerbangan via Bandara Kualanamu masih berjalan lancar.

Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan meletusnya Gunung Sinabung belum berdampak pada penerbangan Garuda ke Kualanamu. “Sementara belum ada dampak, masih terbang ke KNO,” kata Ikhsan kepada Tempo, Senin, 19 Februari 2018.

Baca: 9 Mobil Pemadam Kebakaran Bersihkan Debu Gunung Sinabung

Sementara itu, pelaksana tugas Manajer Humas Lion Air Group, Rama Aditya, juga mengatakan penerbangan Lion Air Group ke Kualanamu masih berjalan seperti biasa. “Masih aman terkendali, tapi kami terus memantau perkembangannya,” kata Rama.

Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan, terkait dengan letusan Gunung Sinabung tersebut, penerbangan melalui Bandara Kualanamu masih berjalan dengan lancar.

Advertising
Advertising

“Asap yang dikeluarkan Gunung Sinabung tidak mengarah ke area penerbangan dari dan ke KNO,” kata Yado kepada Tempo, Senin. Dia menuturkan, saat ini, Angkasa Pura II masih akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait ihwal meletusnya Gunung Sinabung.

Pernyataan Yado merespons laporan petugas pengamat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) M. Nurul Saori di Medan. Nurul mengatakan erupsi yang terjadi pagi ini lebih besar daripada erupsi sebelumnya.

Nurul mengatakan, setelah erupsi pada pukul 08.53 WIB tersebut, Gunung Sinabung mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensinya lebih rendah. Akibat letusan yang cukup kuat itu, erupsi pertama memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih. “Alat ukur kita sempat error karena cukup tinggi," katanya.

Awan yang keluar dalam erupsi tersebut kemudian menyebar hingga 4,9 kilometer ke arah selatan serta mencapai 3,5 kilometer ke arah timur dan tenggara. Debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung tersebut terpantau terbang ke arah barat sesuai dengan arah tiupan angin saat itu.

KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

21 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

5 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

6 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

10 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

11 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

11 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

14 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

17 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

23 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

23 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya