BPS: Ekspor Migas Indonesia Turun 14,85 Persen

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Martha Warta

Kamis, 15 Februari 2018 15:48 WIB

Ilustrasi perusahaan minyak dan gas. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik menyebutkan ekspor Indonesia Januari 2018 menurun 2,81 persen dibanding Desember 2017 dari US$ 14,87 miliar menjadi US$ 14,46 miliar. Hal ini disebabkan menurunnya ekspor nonmigas 1,45 persen dari US$ 13,36 miliar menjadi US$ 13,16 miliar.

"Demikian juga ekspor Migas turun 14,85 persen dari US$ 1,5 miliar menjadi US$ 1,28 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan perkembangan ekspor dan impor Indonesia Januari 2018 di Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Baca: BPS: Ekspor Nonmigas Naik 6,37 Persen

Menurut Suhariyanto, penurunan ekspor migas disebabkan menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 26,31 persen menjadi US$ 89,3 juta. Selain itu, kata dia, ekspor minyak mentah juga turun sebesar 37,52 persen menjadi US$ 317,3 juta. "Serta ekspor gas turun 0,19 persen menjadi US$ 879,1 juta," katanya.

Suhariyanto berujar volume ekspor migas Januari 2018 terhadap Desember 2017 untuk hasil minyak turun 31,94 persen. Selain itu volume ekspor minyak mentah juga turun 40,79 persen sedangkan untuk gas naik sebesar 0,40 persen. "Harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari US$ 60,9 per barel pada Desember 2017 menjadi US$ 65,59 per barel 2018," ucapnya.

Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2018 mencapai US$ 14,46 miliar. Suhariyanto mengatakan angka tersebut menurun 2,81 persen dibanding bulan Desember 2017 sebesar US$ 14,79 miliar. "Sementara dibanding Januari 2017 lalu meningkat 7,86 persen," tuturnya.

Menurut Suhariyanto, penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2018 terhadap Desember 2017 terjadi pada beberapa golongan barang. Seperti, kata dia, bijih, kerak, serta abu logam sebesar US$ 370,9 juta atau 49,13 persen. "Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan atau permata sebesar US$ 253,5 juta atau 78,40 persen," ucapnya.

Suhariyanto berujar, menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada bulan Januari 2018 naik sebesar 6,85 persen dibanding bulan yang sama tahun 2017. Selain itu, ekspor hasil tambang dan lainnya juga naik 19,64 persen. "Sementara ekspor hasil pertanian turun 8,27 persen," tuturnya.

Suhariyanto menyebutkan Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada bulan Januari 2018 sebesar US$ 1,92 miliar. Serta disusul oleh Amerika Serikat sebesar US$ 1,54 miliar dan Jepang sebesar US$ 1,39 miliar. "Kontribusi ketiganya mencapai 36,81 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa dalam 28 negara sebesar US$ 1,36 miliar," ujarnya.

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan ekspor Indonesia terbesar menurut provinsi asal barang berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 2,58 miliar atau 17,81 persen. Selain itu ada juga provinsi Jawa Timur sebesar US$ 1,51 miliar atau 10,43 persen. "Kalimantan Timur juga sebesar US$ 1,5 miliar atau 10,35 persen," ucapnya.

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya