BPS: Cina Masih Jadi Tujuan Ekspor RI

Kamis, 15 Februari 2018 14:35 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2017. TEMPO/M. Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik atau BPS menyebutkan nilai ekspor Indonesia pada Januari 2018 mencapai US$ 14,46 miliar. Angka tersebut turun 2,81 persen dibandingkan Desember 2017 sebesar US$ 14,79 miliar.

"Sementara dibandingkan Januari 2017 lalu meningkat 7,86 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan perkembangan ekspor dan impor Indonesia Januari 2018 di Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Suhariyanto menyebutkan Cina menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada bulan Januari 2018 sebesar US$ 1,92 miliar. Serta disusul oleh Amerika Serikat sebesar US$ 1,54 miliar dan Jepang sebesar US$ 1,39 miliar. "Kontribusi ketiganya mencapai 36,81 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa dalam 28 negara sebesar US$ 1,36 miliar," ujarnya.

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan ekspor Indonesia terbesar menurut provinsi asal barang berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 2,58 miliar atau 17,81 persen. Selain itu ada juga provinsi Jawa Timur sebesar US$ 1,51 miliar atau 10,43 persen. "Kalimantan Timur juga sebesar US$ 1,5 miliar atau 10,35 persen," ucapnya.

Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor salah satunya terjadi di sektor nonmigas. Nilai ekspor sektor ini turun 1,45 persen dibandingkan Desember 2017, sementara naik dibanding bulan Januari 2017. "Ekspor nonmigas Januari 2018 sebesar US$ 13,17 miliar," katanya.

Ekspor migas juga turun 14,85 persen dari US$ 1,59 miliar menjadi US$ 1,28 miliar. Hal ini, kata Suhariyanto, disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 26,31 persen menjadi US$ 89,3 juta serta ekspor minyak mentah 37,52 persen menjadi US$ 317,3 juta. "Ekspor gas juga turun 0,19 persen menjadi US$ 879,1 juta," tuturnya.

Advertising
Advertising

Menurut Suhariyanto, penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2018 terhadap Desember 2017 terjadi pada beberapa golongan barang. Seperti bijih, kerak serta abu logam sebesar US$ 370,9 juta atau 49,13 persen. "Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan atau permata sebesar US$ 253,5 juta atau 78,40 persen," ucapnya.

Suhariyanto berujar, menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada bulan Januari 2018 naik sebesar 6,85 persen dibanding bulan yang sama tahun 2017. Selain itu, ekspor hasil tambang dan lainnya juga naik 19,64 persen. "Sementara ekspor hasil pertanian turun 8,27 persen," tuturnya.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya