Menteri Susi Sebut 2 BUMN Ini Belum Manfaatkan Surplus Perikanan

Senin, 12 Februari 2018 14:43 WIB

Penghargaan gelar Doctor HC Susi Pudjiastuti dari UNDIP(Komunika Online)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perikanan masih belum maksimal memanfaatkan surplus hasil perikanan Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia. Susi mengingatkan agar dua BUMN yang bergerak di sektor perikanan, Perindo dan Perinus, bisa mempercepat pemanfaatan surplus ikan untuk kepentingan bersama.

"Perindo dan Perinus harus betul-betul segera mempercepat akselerasi pergerakan pemerintah dalam hal ini, karena kalau tidak, surplus ikan di timur tidak memberikan manfaat kepada stakeholder perikanan," ujar Susi di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin, 12 Februari 2018.

Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Temukan Sarang Penyu Lekang di Padang

Padahal, kata Susi, pemerintah sudah berupaya keras melawan berbagai aktivitas pencurian ikan (illegal fishing) di Indonesia untuk menjaga keberlimpahan perikanan bagi masyarakat Indonesia. Sebab, BUMN di bidang perikanan ditugaskan melaksanakan usaha industri perikanan nasional yang bersifat perintisan dan strategis, mulai operator logistik, meliputi pengadaan, penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi, hingga pengelolaan sentra kelautan dan perikanan terpadu.

"Ujungnya nanti policy pemerintah yang sudah bagus, dianggap tidak berhasil, tuh dia ikan kurang, kapal-kapal yang mangkrak, tolong suruh jalan lagi," kata Susi.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Susi juga menilai belum maksimalnya kinerja BUMN sektor perikanan akan memunculkan lebih banyak praktik illegal fishing oleh kapal-kapal asing, serta hasil perikanan kembali terkuras untuk pihak asing. Indonesia juga bisa mengalami kekurangan hasil perikanan dan kembali membuka impor ikan besar-besaran. "Ini persoalan yang sebetulnya kalau kita tidak mau engaging and solving the problem, itu yang akan terjadi," kata Susi.

Selain itu, Susi menginginkan BUMN lain, seperti PT Pelni (Persero), bisa ikut mendorong industri perikanan nasional dengan memperbanyak rute transportasi laut. Selama ini, kata dia, para pelaku usaha di sektor perikanan kerap kali kesulitan mengangkut hasil tangkapan karena keterbatasan rute.

Susi mengimbau, di masa mendatang, pengusaha atau pelaku industri lainnya yang kesulitan dalam transportasi produk perikanan aktif melakukan koordinasi dengan pemerintah dan Pelni. Hal itu agar Pelni bisa membuat kebijakan, seperti penambahan frekuensi pelayaran untuk mengangkut hasil perikanan.

Susi Pudjiastuti juga mengatakan berbagai forum BUMN dan transportasi tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk mendiskusikan bisnis perikanan agar berkembang lebih baik lagi. Ia meminta kegiatan formalitas tersebut tak sekadar menghabiskan anggaran sia-sia, tapi digunakan untuk memajukan sektor perikanan nasional.

Berita terkait

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 menit lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

4 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

4 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya