IMF: Outlook Ekonomi Indonesia Positif

Reporter

Bisnis.com

Editor

Martha Warta

Rabu, 7 Februari 2018 09:21 WIB

Direktur Pelaksana IMF saat berada di both Indonesia di sela-sela sidang IMF. TOMI ARYANTO

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia (ekonomi Indonesia) akan meningkat secara bertahap menjadi sekitar 5,6 persen dalam jangka menengah.

Proyeksi ini didasari permintaan domestik yang kuat. Namun IMF memperingatkan Indonesia tidak terlalu banyak menumpuk utang dalam investasi untuk mendorong infrastruktur.

Dalam tinjauan tahunan atas kebijakan ekonomi Indonesia yang dirilis di Washington pada Selasa, 6 Februari 2018, IMF memproyeksikan inflasi di tahun 2018 akan tetap pada kisaran 3,5 persen, dengan ekspektasi inflasi terjaga dengan baik.

Baca: Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen

Sementara itu, defisit neraca berjalan Indonesia diperkirakan akan tetap mendekati 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) menyusul kenaikan harga komoditas dan ekspor yang kuat. IMF juga memproyeksikan tingkat pertumbuhan PDB Indonesia pada 2018 mencapai 5,3 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2017 yang mencapai 5,1 persen.

Advertising
Advertising

"Risiko terhadap prospek tetap condong ke sisi negatifnya, termasuk lonjakan volatilitas keuangan global, ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi Amerika Serikat, penurunan pertumbuhan di Cina, serta ketegangan geopolitik," kata IMF, seperti dikutip Reuters.

Walaupun pertumbuhan global dan harga komoditas bisa menopang prospek ekonomi Indonesia, IMF mengatakan, risiko domestik, termasuk penerimaan pajak yang meleset dari target serta kenaikan kebutuhan pembiayaan fiskal karena suku bunga yang lebih tinggi, masih membayangi.

Dewan eksekutif IMF mendesak pemerintah Indonesia tetap waspada terhadap risiko, termasuk dari arus modal yang tidak stabil. IMF juga mengatakan penyesuaian fiskal pada 2018 harus dilakukan secara bertahap untuk melindungi pertumbuhan dan membangun kembali penyangga fiskal.

Dewan direksi IMF mengatakan mereka menyambut baik kemajuan Indonesia meningkatkan investasi infrastruktur, tapi menekankan bahwa langkah tersebut harus disesuaikan dengan pembiayaan yang tersedia dan kemampuan ekonomi untuk menyerap investasi baru.

"Prioritas harus diberikan kepada pembiayaan infrastruktur yang menggunakan pendapatan dalam negeri serta partisipasi sektor swasta yang lebih besar, termasuk investasi asing langsung. Ini akan membatasi penumpukan utang eksternal perusahaan dan kewajiban tambahan dari BUMN," kata dewan IMF dalam penilaiannya.

IMF juga meminta pemerintah mengurangi kontrol negara dan peran BUMN di beberapa sektor ekonomi, juga meminta memperbaiki tingkat dan kualitas belanja pendidikan.

BISNIS

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

11 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya