Bursa Saham Memerah, Sri Mulyani Lakukan Antisipasi

Rabu, 7 Februari 2018 06:32 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah memperhatikan perkembangan bursa saham di luar negeri akibat tidak menentunya perekonomian Amerika Serikat. Dampak ekonomi AS membuat bursa saham di sejumlah negara melemah termasuk di Indonesia.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan memperkuat kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas perekonomia. "Seluruh kebijakan pemerintah akan terus diperkuat," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.

Selain itu, Sri Mulyani menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan untuk menjaga sistem dan sektor keuangan. Ia juga akan berfokus menjaga pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh investasi dan ekspor. "Kami akan tetap menjaga mesin pertumbuhan dari investasi agar bisa tumbuh lebih tinggi lagi dan diharapkan bisa di atas 7 persen. Ekspor tetap terjaga di atas 8 persen," kata Sri Mulyani. Pemerintah juga akan menjaga konsumsi rumah tangga tetap 5 persen serta mendorong belanja pemerintah.

Bursa saham Asia anjlok pada Selasa, 6 Februari 2018. Hal ini mengikuti bursa saham Wall Street yang tertekan. Indeks saham Jepang Nikkei susut 6,71 persen atau 1.522,70 poin. Penurunan indeks saham juga diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi dengan melemah 2,61 persen.

Efek pelemahan bursa saham global turut berimbas pada bursa domestik. Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa, 6 Februari 2018, ditutup melemah lebih dari 1 persen.

Advertising
Advertising

Begitu pula IHSG yang ditutup merosot 1,69 persen atau 111,13 poin ke level 6.478,53, setelah dibuka dengan pelemahan 1,28 persen atau 84,48 poin di level 6.505,19. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.426,76– 6.519,29.

Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 58 saham menguat, 330 saham melemah, dan 183 saham stagnan.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

4 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya