OTT Asing Lewat E-Commerce Tak Akan Hancurkan Produk Lokal Jika..

Sabtu, 3 Februari 2018 17:12 WIB

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan yakin perusahaan-perusahaan over the top (OTT) asing melalui e-commerce tak akan menghancurkan produk lokal. Hal itu terjadi hanya jika ada peningkatan daya saing produk lokal.

"Jangan didasari ketakutan untuk bersaing, mari kita rebut pasar yang masih besar ini," ujar Semuel, dalam diskusi bertajuk "Darurat Serbuan OTT Asing" yang diselenggarakan oleh Tri Jaya FM di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Februari 2018.

Baca: Penjualan via Facebook Belum Dikenakan Aturan E-Commerce

Semuel mengatakan, salah satu cara agar OTT asing melalui e-commerce tak menghancurkan produk lokal adalah dengan meningkatkan daya saing dan mendorong perkembangan daya saing produsen dan produk lokal. Sebab, ekonomi digital yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi mau tidak mau sudah harus dilewati.

Advertising
Advertising

Untuk itu, kata Semuel, Kementerian telah mengeluarkan kebijakan yang mendesak dan bertujuan mempermudah dan memberikan peluang bagi pelaku lokal. Diharapkan lewat hal ini bisa mendorong daya saing pelaku lokal lewat pembentukan ekosistem OTT lokal yang lebih bagus.

Semuel menjelaskan total transaksi online di Indonesia masih minim. Kementerian Kominfo mencatat transaksi online di Indonesia pada tahun 2016 hanya mencapai US$ 20 miliar. "Padahal target kita US$ 130 miliar. Ini kan masih banyak peluangnya," katanya.

Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) sekaligus CEO Belanja.com Aulia Marinto mengatakan kedatangan OTT asing, harus dilihat sebagai alarm yang mengingatkan agar pelaku lokal dan produsen lokal untuk segera bergerak. Karena itu, menurut dia, daya saing harus diantara OTT lokal termasuk produsen lokal harus ditingkatkan. "Di industri ini, momen harus kita tangkap secepatnya," ujar Aulia.

Pasanya, jika kehilangan momentum, kata Aulia, pada saat OTT asing masuk dan secara natural mengembangkan bisnis ini, otomatis akan timbul kompetisi. "Dan mau tidak mau kita harus berusaha lebih keras lagi."

Selain itu, terkait minimnya transaksi online itu pula, Aulia tidak sepakat jika pemerintah harus memberangus semua keberadaan OTT asing khususnya yang terkait e-commerce. Sebab, OTT asing masih tetap dibutuhkan baik secara modal, keahlian maupun teknologi.

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

2 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

3 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

8 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

10 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

19 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

25 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

25 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Komitmen Telkom Bantu Masyarakat Hadapi Era Ekonomi Digital

25 hari lalu

Komitmen Telkom Bantu Masyarakat Hadapi Era Ekonomi Digital

Gelar kelas digital marketing gratis untuk cetak talenta siap bisnis yang mampu bersaing di dunia internasional.

Baca Selengkapnya