Ketika Suara Jokowi Meninggi Persoalkan Ekspor dan Perdagangan

Rabu, 31 Januari 2018 17:55 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, 16 Maret 2017. Dengan dibukanya pintu perbatasan tersebut Presiden Joko Widodo berharap Indonesia dapat meningkatkan ekspor dan tidak bergantung dengan Malaysia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Suara Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkali-kali meninggi saat memberikan pengarahan di acara pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018. Presiden mengeluhkan rendahnya nilai ekspor, rumitnya mata rantai perdagangan dalam negeri, hingga masih banyaknya komoditas impor kategori larangan terbatas.

Di awal-awal sambutannya, Presiden membeberkan data perbandingan nilai ekspor Indonesia dengan Thailand dan Vietnam. "Thailand penduduknya 68 juta bisa ekspor US$ 231 miliar, Vietnam baru merdeka beberapa tahun sudah bisa ekspor US$ 160 miliar. Ini banyak yang keliru," katanya. Adapun nilai ekspor Indonesia, menurut Jokowi, ada di angka US$ 145 miliar.

Baca: Kesal Volume Ekspor Tertinggal di ASEAN, Jokowi Salahkan Kemendag

Menurut Jokowi, hal itu lantaran Indonesia terlalu monoton mengurusi pasar tradisional dan lupa mengintervensi pasar baru terutama di negara-negara berpenduduk besar seperti Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara di Benua Afrika. Ia pun mengancam akan menutup Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).

"Kalau menurut saya enggak bermanfaat, saya tutup. Negara keluar duit tidak kecil. Apa yang sudah dikerjakan? Kalah dengan negara kecil. Enggak mau saya kerja-kerja seperti ini." ujarnya dengan nada tinggi.

Advertising
Advertising

Jokowi juga tampak kesal pula saat menjelaskan permasalahan terkait perdagangan dalam negeri. Ia meminta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri memperhatikan mata rantai perdagangan.

Terkait perdagangan dalam negeri itu pula, Jokowi minta Kementerian mendata siapa yang menjadi penyuplai, agen, dan distributor. "Semua selalu di-update jadi keliatan titik mana yang macet. Ter-update terus. Dilihat, jangan buat regulasi yang justru industri teriak karena pasokan terhambat," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini marah pula soal kebiasaan kementerian atau lembaga yang mengikuti pameran di luar negeri, tapi ala kadarnya. Bahkan kerap telat mendaftar sehingga mendapatkan tempat yang tidak strategis untuk membangun stan. "Apa gunanya. Kalau saya, enggak usah ikut. Pilih tempat bagus yang memberi manfaat, pilih stan di lokasi strategis, itu baru namanya pameran," tuturnya.

Terakhir presiden memberikan peringatan pada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution agar terus mengurangi komoditas impor kategori larangan terbatas. Menurut Jokowi, meskipun saat ini jumlah komoditas yang masuk kategori lartas sudah berkurang dari sekitar 5.000 menjadi 2.200-an jenis. "Itu masih kebanyakan," ucapnya.

Menurut Jokowi, ketentuan lartas kerap disalahgunakan. "Lartas-lartas itu apa sih, dipikir saya enggak tahu itu buat apa, permainannya apa. Ngerti semua, kok," katanya dengan Intonasi suara meninggi.

Jokowi memberi peringatan keras jika jumlah barang yang masuk kategori lartas masih banyak. "Saya masih diem. Kalau masih juga, kebangetan. Nanti tahu sendiri," tuturnya.

Saat ditemui seusai acara, Jokowi menjelaskan semua pekerjaan para pembantunya harus dievalusi sehingga ada perbaikan dan pembenahan. "Kalau bekerja gak dievaluasi, dikoreksi, dan diawasi ya gimana yang terjadi rutinitas saja, monoton," ujarnya.

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

7 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

9 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

9 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

10 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

11 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

14 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya