50 Hektare Kebun Kelapa Sawit di Siak Beralih Fungsi Jadi Sawah

Selasa, 30 Januari 2018 13:29 WIB

Sebuah gubuk berada di tengah area hutan yang telah ditebang dan dibakar untuk kebun kelapa sawit di Provinsi Riau, 21 Februari 2017. Mayoritas akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan yang sering dibarengi dengan pembakaran lahan. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Siak -Seluas 50 hektare perkebunan Kelapa Sawit milik warga di Kabupaten Siak beralih fungsi menjadi sawah. Harga jual padi dianggap lebih menguntungkan dan membuat petani sawit mulai meninggalkan kelapa sawit.

"Jumlahnya akan terus bertambah, masyarakat menumbangkan sawit untuk menanam padi," kata Bupati Siak Syamsuar, seusai menghadiri panen raya, di Siak, Senin, 29 Januari 2018.

Baca: Bupati Siak Mengutuk Keras Upaya Pembakaran Istana Sri Indrapura

Syamsuar mengatakan, Pemerintah kabupaten Siak sejak enam tahun terakhir terus berupaya mengembangkan persawahan untuk mencapai target swasembada pangan sebagaimana perintah Presiden RI Joko Widodo. Sejauh ini, sudah ada 8000 hektare sawah di lima kecamatan di Siak dengan nilai produksi rerata pertahunnya mencapai 35,504 ton.

"Sejalan dengan program pemerintah pusat tentang ketahanan pangan," tukasnya.

Advertising
Advertising

Menurut Syamsuar, beberapa kepala desa di Kecamatan Sabak Auh belum lama ini meminta pemerintah memfasilitasi penumbangan kelapa sawit untuk dijadikan sawah. Alasannya, nilai produksi kelapa sawit saat ini lebih rendah dari padi.

"Kami siap memfasilitasi peralatan, namun dengan catatan tidak ada protes kemudian hari," ucapnya.

Syamsuar menjelaskan, jumlah rerata panen padi di Siak sejak enam tahun terakhir mencapai 35,504 Ton pertahun. Nilai porduksi tersebut jauh meningkat di banding tahun 2011 lalu sebesar 25,08 persen atau 28,220 Ton. Sementara jumlah rerata produksi padi dalam satu hektare mencapai 4.514 Ton, mengalami peningkatan dari masa produksi enam tahun lalu (2011) yakni 4.078 Ton per hektare.

"Sejak 2011 kami fokus mengembangkan padi dengan peningkatan 18 persen selama enam tahun kemudian," ujarnya.

Syamsuar mengaku terus berupaya meningkatkan target produksi padi mencapai 50 Ton per tahun untuk mencapai swasembada pangan. Pihaknya berharap adanya dukungan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mendukung program perluasan lahan, pompanisasi dan irigasi.

Pada tahun 2018 ini, Pemerintah kabupaten Siak kembali menggalakkan program cetak sawah di Kecamatan Sungai Apit. Dalam hal ini, masyarakat bakal mendapat pendampingan dan penyuluhan dari TNI Angkatan Darat sebagai lembaga yang dilibatkan dalam ketahanan pangan.

"Kami akan selalu siap untuk masyarakat, keberhasilan pemerintah dalam ketahanan pangan adalah keberhasilan kami juga," kata Komandan Korem Wirabima 031 Pekanbaru Brigadir Jenderal Edy Nasution.

Petani asal Kecamatan Bunga Raya, Maimanah mengaku memiliki sawah seluas satu hektare. Dalam sekali panen ia mampu menghasilkan Rp 24 juta dalam rentang waktu enam bulan. Selain diserap pengusaha lokal, Gabah petani Siak juga diminati pengusaha penggilingan asal Sumatera Utara.

Baca berita lainnya tentang sawit di Tempo.co.

Berita terkait

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

32 hari lalu

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

32 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

32 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

32 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

32 hari lalu

Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

Pemerintah naikkan dana peremajaan sawit rakyat menjadi Rp 60 juta. Berlaku mulai Mei tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

32 hari lalu

Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

35 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

36 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

41 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

41 hari lalu

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.

Baca Selengkapnya