Shutdown Amerika, IHSG Diprediksi Bakal Bertahan di Zona Hijau

Minggu, 21 Januari 2018 13:20 WIB

Tamu undangan memperhatikan layar pergerakan index saham di Lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 26 Agustus 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan lagi, indeks mencatatkan penurunan 0,23% menjadi 5.441,50. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan shutdown di Amerika Serikat berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah. Terapresiasinya rupiah ini bakal memicu kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan depan.

Apalagi, menurut Reza, IHSG menguat dengan menyentuh rekor terbarunya pada perdagangan akhir pekan lalu. IHSG diprediksi akan bergerak pada level support 6.446-6.478 dan resisten pada level 6.520-6.548 pada perdagangan awal pekan ini.

Baca: Reshuffle Kabinet Jokowi, BEI: Tak Berpengaruh ke IHSG

"Pergerakan IHSG masih mampu bertahan di zona hijaunya seiring dengan bertahannya aksi beli meskipun secara volume cenderung terlihat menurun," ujar Reza dalam rilisnya, Jumat, 19 Januari 2018. Adapun penguatan rupiah tersebut karena dipicu pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika.

Penguatan IHSG tidak hanya terimbas oleh penguatan rupiah yang terjadi lantaran dolar melemah akibat shutdown di Amerika Serikat. Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan penguatan IHSG juga ditunjang capital inflow yang masih terus terjadi.

Advertising
Advertising

Bursa, kata William, mencatat investor asing melakukan pembelian bersih Rp 889,06 miliar. "Ini menunjukkan bahwa investor sedang mengawali tahun ini dengan optimisme tinggi untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan IHSG masih tetap akan positif di rentang 6.490-6.500, terpicu oleh sentimen positif investor dalam negeri terhadap pemulihan ekonomi Indonesia. Sedangkan shutdown di Amerika akan berpengaruh minim terhadap nilai tukar rupiah.

Shutdown, atau penghentian sementara operasional pemerintahan di Amerika Serikat, terjadi pada Jumat tengah malam, 20 Januari 2018. Shutdown tersebut diprediksi berlangsung mulai minggu keempat Januari hingga minggu kedua Februari 2018.

Shutdown yang juga berimbas terhadap IHSG ini merupakan konsekuensi dari adanya ketidaksepakatan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kongres dalam penyusunan anggaran negara, khususnya terkait dengan pembiayaan. Adapun departemen yang akan terkena efek penutupan sementara antara lain adalah Departemen Perdagangan, NASA, Departemen Ketenagakerjaan, Departemen Perumahan, dan Departemen Energi.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

5 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya