Turun 0,05 Persen, Rupiah Akhiri Masa Penguatan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Anisa Luciana
Selasa, 16 Januari 2018 18:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terdepresiasi pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa, 16 Januari 2018, sekaligus terpaksa mengakhiri penguatannya selama empat hari berturut-turut.
Rupiah ditutup melemah tipis 0,05 persen atau 6 poin di Rp 13.338 per dolar AS, setelah pada pagi tadi dibuka stagnan di posisi 13.332. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.319–Rp 13.340 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang lainnya di Asia pun terpantau melemah, dipimpin rupee India sebesar 0,95 persen, peso Filipina 0,32 persen, dan dolar Singapura yang terdepresiasi 0,23 persen.
Mayoritas mata uang emerging markets di Asia terdepresiasi di tengah spekulasi bahwa Cina dapat mengambil langkah-langkah untuk meredakan penguatan yuan yang telah menyentuh level terkuatnya dalam lebih dari dua tahun.
Baca juga: Dolar Terus Tertekan, Rupiah Kian Berjaya
“Ada sedikit kehati-hatian pasca apresiasi yang cepat pada yuan dan hal itu mungkin menyebabkan beberapa koreksi pada mata uang emerging markets di Asia,” ujar Masakatsu Fukaya, pedagang forex emerging markets di Mizuho Bank Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg.
Namun, menurutnya, tidak ada alasan untuk membalik tren penguatan mata uang emerging markets dan pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,37 persen atau 0,334 poin ke level 90,640 pada pukul 16.58 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan 0,54 persen atau 0,495 poin di level 90,479, setelah pada perdagangan Senin, 15 Januari 2018, berakhir stagnan di posisi 90,974.
Senin kemarin, 15 Januari 2018, rupiah ditutup menguat 0,16 persen atau 21 poin di Rp 13.332 per dolar AS.