Investor Asing Bakal Lirik Kawasan Perumahan di Luar Jabodetabek
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 15 Januari 2018 12:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Rusmin Lawin mengatakan investor asing selama ini masih berkutat dengan area Jabodetabek, khususnya untuk residensial komersial. Namun ia optimistis investasi asing perlahan akan menyasar kota-kota di luar Jabodetabek sebagai lokasi perumahan seiring gencarnya pembangunan infrastruktur.
Selama ini, ucap Rusmin, para investor ketika ditawarkan area non-Jabodetabek cenderung ragu-ragu karena infrastruktur yang dinilai belum memadai. “Nah, maka dari itu, REI berusaha gandeng mereka (investor asing) untuk ikut terlibat di luar Jabodetabek, supaya bisa ada pemerataan ekonomi,” ucapnya saat dihubungi, Sabtu, 13 Januari 2018.
Baca: Harga Turun, REI: Ini Saat yang Pas untuk Investasi Rumah
Dengan berkembangnya kota-kota baru, seperti Maja di Kabupaten Lebak, Banten, menurut Rusmin, sentra ekonomi baru juga akan tumbuh. Maja kini mulai dilirik lagi setelah pemerintah membangun infrastruktur pendukung seperti jalur kereta untuk kaum komuter.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebutkan investasi asing di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran pada 2014 mencapai US$ 1,17 miliar. Angka tersebut kemudian meningkat menjadi US$ 2,43 miliar serta US$ 2,32 miliar pada 2015 dan 2016.
Selama ini, sejumlah pengembang asing sudah menggarap proyek hunian kelas menengah atas di Indonesia. Perusahaan tersebut berasal dari Cina, Jepang, Singapura, Australia, dan lainnya. Sejumlah perusahaan itu adalah Hong Kong Land, Tokyu Land, CCCG (China Communication Construction Group), Keppel Land, Toyota Housing Australia, dan Crown Group.