Ini Alasan KAI Belum Capai Target Kereta Angkutan Barang

Rabu, 10 Januari 2018 06:30 WIB

Petugas melakukan bongkar muat sepeda motor milik pemudik yang mengikuti program mudik motor gratis Kementerian Perhubungan, dari dalam gerbong barang rangkain kereta Lintas Selatan 1 di Stasiun Jakarta Gudang, Kampung Bandan, Jakarta, 30 Juni 2017. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengoptimalkan penggunaan kereta angkutan barang dan logistik belum mulus. Pada 2017, realisasi angkutan barang kereta logistik baru mencapai 36 juta ton atau 91 persen dari target kapasitas total yang disediakan, yakni 39,9 juta ton.

Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, menilai penggunaan kereta logistik masih harus disesuaikan dengan permintaan yang ada. Saat ini, penggunaan kereta penumpang lebih mendominasi lantaran jumlah penggunanya naik dari waktu ke waktu.

"Sampai hari ini angkutan (barang) dengan truk masih banyak sekali karena bisa mengantar point to point (ke tujuan barang). Kalau kereta masih dari stasiun ke stasiun," ujar Edi di Jakarta, Selasa 9 Januari 2018.

Meski demikian, Edi optimistis pihaknya bisa mengejar target pada tahun ini. Apalagi, KAI mendorong pemanfaatan kereta untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. "Kami upayakan agar angkutan (barang) menggunakan kereta lebih kompetitif daripada lewat jalan raya."

Simak: Sukses di Asia, PT INKA Jual Kereta Api ke Afrika

Advertising
Advertising

Dia meyakini peminat kereta logistik semakin bertambah di sejumlah jalur distribusi yang ada di Jawa dan Sumatera. Untuk itu, infrastruktur kereta logistik pun terus dibangun.

Tahun ini pun, KAI menargetkan penggunaan kereta untuk mengangkut peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Ada pula rencana menambah gerbong kereta pengangkut batu bara di Palembang, Sumatera Selatan.

"Di Palembang itu semula 1 trainset (rangkaian kereta) berisi 60 gerbong, kini menjadi 64 gerbong. Kita juga sedang uji coba 1 trainset isi 100 gerbong," tutur Edi.

Pelaksana tugas Direktur Komersial KAI, Bambang Eko Martono, menambahkan bahwa pihaknya menyesuaikan target realisasi kereta logistik dengan permintaan. "Untuk 2018, kami target sekitar 50 juta ton," ujarnya.

Pengalihan angkutan truk ke moda kereta api pun tengah diupayakan di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tengah membangun tempat singgah truk untuk memindahkan barang ke kereta (hub truk) di dekat stasiun.

"Kami mulai kerjasama dengan swasta untuk bangun hub truck, ada lokasinya di dekat Stasiun Kedunggedeh, Karawang," ujar Kepala BPTJ, Bambang Prihartono, pada Tempo.

Meski tak membeberkan pihak swasta yang dimaksud, Bambang mengatakan bahwa pembangunan hub truck masih dilakukan bertahap, karena penyesuaian izin di era Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang baru.

Selain meminimalisir macet dan kerusakan jalan, pergerakan barang dengan kereta diyakini menekan biaya logistik. Pasalnya, kata Bambang, barang yang diangkut bisa lebih banyak dari kapasitas yang bisa ditanggung truk. "Kereta bisa menarik kontainer dengan rangkaian panjang, kalau di jalan (dengan truk) hanya satu, atau dua dengan gandengan."

Pada November tahun lalu, pihak BPTJ meyakini rasio biaya logistik terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa ditekan 3 persen bila pergerakan barang di matra darat dibenahi.

"(Untuk kereta barang) saya tak punya hitungan persis karena memang tergantung kesiapan hub truck dan patokan biaya operasional oleh PT KAI," kata Bambang.

Dia mengklaim bahwa pengalihan moda angkutan itu didukung para pengusaha truk. "Justru itu ide dari mereka, dan sesuai semangat BPTJ memindahkan road base ke rail base."

Adapun Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman, justru mengatakan rencana itu belum signifikan menekan biaya logistik. Alasannya, kereta barang tak langsung mengakses pabrik dan gudang.

"Kereta dilanjutkan truk setelah dia sampai ke stasiun. Saat ini mahalnya ya di ongkos dooring (antar ke lokasi) itu, masih murah pakai truk saja," katanya pada Tempo.

Juru Bicara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Joice Hutajulu, mengatakan pengembangan kereta logistik membutuhkan kerja sama lintas sektor. "Dalam tatanan wilayah, juga aturan angkutan barang. Tak hanya kebijakan. Kemenhub, tap juga sektor industri, perdagangan, dan sebagainya," ucapnya.

Aplikasi jalur ganda (double track) untuk memisahkan kereta angkutan barang dan kereta penumpang pun masih hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Di Jawa sudah banyak double track, tapi kalau di luar, kita masih mencoba dorong penggunaan kereta barang, jadi berbeda."

YOHANES PASKALIS PAE DALE | KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

4 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

3 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

3 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

6 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

7 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

8 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

10 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

10 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

11 hari lalu

Tips Raih Nilai TOEFL 500 Agar Lulus Rekrutmen Kerja

Skor TOEFL yang tinggi menjadi syarat dalam rekrutmen sejumlah perusahaan. Bagaimana tips untuk mencapainya?

Baca Selengkapnya