ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

Selasa, 9 Januari 2018 19:17 WIB

Pertamina EP Tambah Produksi Minyak
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah. Pasalnya, pencarian cadangan migas belakangan tidak menemukan minyak dengan volume produksi yang signifikan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi minyak bumi siap jual mencapai 800 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah dibanding realisasi lifting minyak bumi tahun lalu sebesar 803 ribu barel per hari. Sementara target produksi minyak bumi tahun lalu sebesar 815 ribu barel per hari.
"Kami akui penemuan kita enggak bertambah banyak, malah makin berkurang. Tapi lifting sebesar 98,9 persen tidak terlalu jelek," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial dalam pemaparan kinerja di kantornya, Selasa 9 Januari 2018.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas memperkirakan aktivitas produksi tahun ini bakal lebih rendah ketimbang tahun lalu. Seperti kegiatan kerja ulang hanya dilakukan di sebanyak 483 sumur, perawatan hanya dilakukan di 41 ribu sumur, dan pengeboran pengembangan hanya di 175 sumur. Bandingkan dengan realisasi aktivitas eksploitasi tahun lalu sebanyak 760 sumur untuk kerja ulang, perawatan 62 ribu sumur, dan 198 pengeboran sumur pengembangan.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar berdalih prediksi aktivitas tahun ini disusun sejak pertengahan tahun lalu, saat rata-rata harga minyak belum menyentuh US$ 50 per barel. Dia optimistis eksploitasi migas bisa kembali menggeliat karena belakangan, rata-rata harga minyak sudah naik ke angka US$ 50 per barel.
"Rencana kerja untuk 2018 itu dibuat dari empat bulan sebelum akhir tahun. Dipersiapkan dari September," katanya.
Produksi yang diprediksi hampir stagnan tahun ini juga tidak dibarengi dengan peningkatan cadangan migas. Ego mengatakan, cadangannya justru berkurang. Jika lifting minyak mencapai 292 juta barel dalam setahun, angka penemuannya hanya mencapai 116 juta barel. Torehan eksplorasi yang di bawah angka produksi membuat cadangan migas Tanah Air berkurang dari 3,3 miliar barel menjadi 3,12 miliar barel.
Dia berharap aktivitas eksplorasi tahun ini bisa kembali menambah angka pengembalian cadangan migas (reserve replacement ratio) hingga ke atas 60 persen. Sebab, aktivitas eksplorasi seperti pengeboran baru mencapai 103 sumur, studi geofisika dan geologi juga meningkat ke 118 kegiatan.
Cadangan migas juga berpeluang membaik selama eksplorasi lima blok migas baru berlangsung tepat waktu. Saat ini, ada enam investor yang mengajukan minat mengelola blok anyar. Kementerian Energi menargetkan kontrak pengelolaan bisa diteken pada Maret mendatang.
"Ke depan reserve replacement ratio kita mendekati angka 100 persen bahkan lebih dengan lelang migas, rencana pengembangan baru. Saya harap angka itu naik terus," katanya.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pemerintah harus mengambil peluang naiknya harga minyak untuk menggenjot eksplorasi migas dan melelang lebih banyak blok baru. Tapi, kata Komaidi, penawaran blok bisa sepi peminat jika pengelolaan migas hanya mengacu ke sistem kontrak bagi hasil kotor (gross split).
Sebab, dia menganggap sistem gross split membuat kontraktor harus menanggung risiko eksplorasi sendirian. "Saya harap ada opsi antara pemakaian kontrak cost recovery dan gross split. Supaya pemerintah tidak kehilangan momentum saat harga minyak sedang membaik," katanya.

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

14 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

22 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

29 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

29 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

30 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

30 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya