Jokowi: Indikator Ekonomi Kita Sehat, Tapi Kok Tak Bisa Jalan Cepat?

Reporter

Amirullah

Editor

Martha Warta

Jumat, 5 Januari 2018 15:58 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Raja dan Sultan se-Nusantara di Istana Bogor, Jawa Barat, 4 Januari 2018. Pertemuan ini dihadiri 88 raja dan sultan dari seluruh Indonesia, yakni 20 dari Sumatera, 17 dari Jawa, 3 dari Bali, 5 dari NTT, 4 dari NTB, 10 dari Kalimantan, 18 dari Sulawesi, 9 dari Maluku, dan 2 dari Papua. Foto/Biro Pers Istana Kepresidenan.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutarakan keheranannya dengan kondisi ekonomi Indonesia. Semua indikator menunjukkan kondisi baik, tapi ekonomi tak bisa berjalan dengan cepat.

"Kita, kalau diibaratkan orang sakit, kita ini baik semuanya. Kolesterol baik, jantung baik, paru-paru baik, darah tinggi juga enggak ada. Tapi kok enggak bisa lari cepat," kata Jokowi saat rapat kabinet terbatas mengenai investasi dan perdagangan, Jumat, 5 Januari 2018.

Jokowi mengatakan semua indikator ekonomi saat ini menunjukkan hal yang baik. Ini ditunjukkan dengan kepercayaan internasional terhadap pengelolaan ekonomi yang semakin baik. Contohnya dengan adanya kenaikan peringkat ease of doing business (EODB). Pada 2014, peringkat EODB berada di posisi 120-an. Saat ini sudah berada di peringkat ke-72. "Ini loncatan yang sangat besar sekali," tuturnya.

Baca: Pemindahan Ibu Kota, Ini 3 Provinsi yang Diusulkan ke Presiden

Begitu juga dengan rating untuk investment grade, misalnya dari S&P. Bahkan lembaga pemeringkat Fitch Rating memberikan peringkat BBB terhadap pengelolaan utang nasional dengan outlook stabil. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan, yang menurut Jokowi termasuk bagus, dengan tingkat inflasi rendah dan isi APBN yang semakin baik.

"Momentum ini jangan sampai hilang," tutur Jokowi di hadapan para menterinya. Anehnya, kondisi yang serba baik itu dianggap Jokowi tidak memberi dampak yang terlalu signifikan terhadap tingkat investasi dan kinerja ekspor. "Problemnya harus dicari di sebelah mana."

Karena itu, Jokowi ingin jajarannya lebih fokus dan berkonsentrasi lagi meningkatkan kinerja di bidang investasi dan ekspor luar negeri, termasuk di bidang industri, energi dan sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, industri pertahanan, industri pertanian, serta kelautan dan perikanan.

Upaya meningkatkan investasi dan ekspor itu, kata Jokowi, harus dilakukan satu garis atau satu arah. Tujuannya agar problem-problem yang dihadapi di lapangan bisa ditangani dengan baik.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

28 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

12 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

12 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

15 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

16 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

16 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

16 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya