Realisasi Bea Cukai Rp 192,3 T, Sri Mulyani: Ini Pertama Kalinya

Selasa, 2 Januari 2018 20:31 WIB

Sri Mulyani Indrawati:

TEMPO.CO, Jakarta - Meski penerimaan negara pajak dari pajak masih belum memenuhi target, pemerintah cukup puas dengan realisasi bea dan cukai yang menyumbang penerimaan negara sepanjang tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan jumlah penerimaan dari sisi kepabeanan dan cukai pada tahun lalu mencapai Rp 192,3 triliun.

Angka tersebut, kata Sri Mulyani, setara dengan 101,7 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. "Ini pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir melebihi target APBNP," ujar di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.

Baca: Sri Mulyani: Musim Pemilu Tak Ganggu Reformasi Struktur Ekonomi

Sri Mulyani kemudian membandingkan pada tahun 2015, setoran dari kepabeanan dan cukai hanya 92,1 persen dari target pemerintah. Sementara pada tahun 2016, penerimaan dari kepabeanan dan cukai mencapai 97,3 persen dari target pemerintah.

Realisasi penerimaan dari Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan sepanjang 2017 itu, menurut Sri Mulyani, dipengaruhi peningkatan kinerja konsumsi domestik yang masih mencermikan tingginya daya beli. Faktor lainnya adalah kenaikan tarif cukai, menguatnya impor dan ekspor, meningkatnya harga komoditas, penertiban importir berisiko tinggi, dan program penerbitan cukai berisiko tinggi yang diluncurkan pada pertengahan Juli 2017.

Advertising
Advertising

Sementara dari sisi pajak, kata Sri Mulyani, tercatat penerimaan pada 2017 sebesar Rp 1.097,2 triliun. Meski tak memenuhi target yang dipatok sebesar Rp 1.283,6 triliun dalam APBN Perubahan 2017, realisasinya mencapai 88,4 persen.

Soal tak tercapainya target tersebut, Sri Mulyani mengatakan target yang dipatok pemerintah memang cukup tinggi. "Tapi walau targetnya cukup tinggi, kami bisa mencapai mendekati 90 persen," ujarnya.

Sri Mulyani juga menuturkan realisasi tersebut merupakan capaian tertinggi dibandingkan dua tahun lalu. Pada 2015, realisasi pajak mencapai 82 persen sementara pada 2016 realisasinya 81,6 persen.

Sepanjang 2017, penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.339,8 atau 91 persen dari APBNP 2017. Tanpa memperhitungkan uang tebusan dari program amnesti pajak, penerimaannya sebesar Rp 1.328,8 triliun atai 90,2 persen dari target APBNP 2017.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

12 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

16 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

2 hari lalu

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya