BPS Jelaskan Penyebab Rasio Gini Turun Tipis

Selasa, 2 Januari 2018 19:40 WIB

Ketimpangan Pendapatan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini ratio pada September 2017 mencapai 0,391. Angkanya turun tipis jika dibandingkan Maret 2017 yang sebesar 0,393.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ini menunjukkan adanya upaya mengurangi ketimpangan. "Karena untuk menurunkan ketimpangan lumayan berat," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.

Simak: Bappenas: Sangat Tak Mudah Menekan Rasio Gini 0,01

Suhariyanto menuturkan gini ratio di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 0,404. Angkanya turun dibandingkan Maret 2017 sebesar 0,407 dan September 2016 sebesar 0,409.

Sementara gini ratio di perdesaan pada periode tersebut tercatat sebebsar 0,320. Angkanya tak berubah dengan perolehan pada Maret 2017. Namun dibandingkan gini ratio pada September 2016 yang sebesar 0,316, BPS mencatat ada kenaikan.

Advertising
Advertising

Suhariyanto mengatakan ketimpangan periode tersebut dipengaruhi kenaikan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah dan 40 persen menengah. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pendapatan mereka naik lebih cepat dibandingkan penduduk kelompok 20 persen teratas. Kenaikan pendapatan itu membuat ketimpangan menurun.

Namun di desa, kenaikan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan kelompok 40 persen menengah meningkat lebih cepat dibandingkan 40 persen terbawah dan 20 persen teratas. Dampaknya, tingkat ketimpangan di desa terpengaruh. Suhariyanto mengatakan ketimpangan di desa bisa ditekan jika pengeluaran per kapita per bulan kelompok 40 persen terbawah harus meningkat lebih cepat dari sebelumnya.

BPS mencatat gini rasio tertinggi berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0,440. Sementara gini ratio terendah berada di Bangka Belitung sebesar 0,276.

Secara nasional, nilai gini ratio Indonesia menunjukkan tren menurun sejak September 2014. BPS mencatat angkanya terus menurun dari 0,414 di periode tersebut hingga menurun di angka 0,391 pada September 2017.

Berita terkait

BPS Sebut NTP Juli Naik Tinggi, Meningkat Signifikan Sejak 2021

1 Agustus 2023

BPS Sebut NTP Juli Naik Tinggi, Meningkat Signifikan Sejak 2021

Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,34 persen.

Baca Selengkapnya

Rasio Gini Ketimpangan Jakarta Naik, Heru Budi: Pendatang Baru Berproses Mencari Kerja

19 Juli 2023

Rasio Gini Ketimpangan Jakarta Naik, Heru Budi: Pendatang Baru Berproses Mencari Kerja

Heru Budi mengatakan, Pemprov DKI menjaga batas kemiskinan supaya tidak masuk lebih dalam lagi.

Baca Selengkapnya

Soroti Kesenjangan Layanan Kesehatan di Daerah, Ombudsman Gunakan Tiga indikator

17 Mei 2023

Soroti Kesenjangan Layanan Kesehatan di Daerah, Ombudsman Gunakan Tiga indikator

Ombudsman membeberkan adanya indikasi dalam kesenjangan pembangunan di daerah termasuk di dalamnya mengenai kesehatan.

Baca Selengkapnya

BPS: Upah Buruh Naik 1,08 Persen

5 Mei 2023

BPS: Upah Buruh Naik 1,08 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata upah buruh per bulan pada Februari 2023 naik sebesar 1,08 persen dibanding Februari 2022.

Baca Selengkapnya

BPS: Harga Gabah dan Beras Petani Merosot saat Panen Raya

3 April 2023

BPS: Harga Gabah dan Beras Petani Merosot saat Panen Raya

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga gabah dan beras di petani terus menurun di masa panen raya.

Baca Selengkapnya

Laju Inflasi Maret Mencapai 4,97 Persen, Makanan dan Tembakau Penyumbang Terbesar

3 April 2023

Laju Inflasi Maret Mencapai 4,97 Persen, Makanan dan Tembakau Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju inflasi pada Maret 2023 sebesar 4,97 persen. Makanan, minuman, dan tembakau penyumbang terbesar.

Baca Selengkapnya

HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

23 Maret 2023

HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

BPS adalah satu-satunya lembaga data yang bertanggung jawab langsung terhadap ketersediaan data.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Dukung Data Produksi Beras Milik BPS

21 Maret 2023

Serikat Petani Indonesia Dukung Data Produksi Beras Milik BPS

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mendukung data produksi beras yang selama ini dikeluarkan Badan Pusat Statistik.

Baca Selengkapnya

BPS: Kinerja Ekspor Turun 6,36 Persen

15 Februari 2023

BPS: Kinerja Ekspor Turun 6,36 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis capaian ekspor Indonesia pada Januari 2023 turun 6,36 persen dibanding Desember 2022.

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi BPS buat Hapus Kemiskinan Ekstrem DKI Jakarta yang Berjumlah 95.668 Orang

30 Januari 2023

3 Rekomendasi BPS buat Hapus Kemiskinan Ekstrem DKI Jakarta yang Berjumlah 95.668 Orang

BPS DKI Jakarta Suryana menuturkan pihaknya memberi tiga rekomendasi untuk penghapusan kemiskinan ekstrem di Jakarta.

Baca Selengkapnya