Menteri Rini Soemarno: Penerbitan Obligasi 2018 Akan Lebih Ramai

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Martha Warta

Selasa, 2 Januari 2018 09:37 WIB

Wiranto memoto Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Prikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Soial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaita jelang pelantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, 8 Desember 2017. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah berupaya mendorong perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menerbitkan surat utang (obligasi) tahun ini. Strategi pembiayaan ini diperlukan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di luar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Menteri BUMN Rini Soemarno memperkirakan penerbitan obligasi tahun ini akan lebih ramai dibanding pada 2017. Tak hanya obligasi, pemerintah berharap pendanaan melalui skema sekuritisasi dan sindikasi dari perbankan bisa diteruskan. "Untuk proyek available secara komersial, kami upayakan pendanaan dari sindikasi bank dan keluarkan obligasi," kata dia, akhir pekan lalu.

Baca: Ada Gangguan Listrik, BEI: Perdagangan Tetap Berjalan Normal

Menjelang akhir 2017, dua BUMN mendapatkan pinjaman kredit bank. Keduanya yakni PT Hutama Karya (Persero) yang mendapatkan kredit Rp 8,06 triliun dari tujuh bank dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengantongi pinjaman Rp 19,2 triliun.
Melihat kesuksesan PT Jasa Marga (persero) Tbk dalam menerbitkan obligasi internasional Komodo Bond, Rini menyatakan tengah menyiapkan beberapa BUMN untuk mengikuti langkah itu. Namun dia belum bisa memproyeksi nilai obligasi yang diterbitkan.
"Sekarang masuk tahap perhitungan akhir. Kami tidak mau terlalu crowding the market (membanjiri pasar)," ucap dia.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, menilai prospek obligasi khususnya di sektor infrastruktur masih akan baik tahun ini. Menurut dia ada dua hal yang bisa dijadikan indikator yakni tingginya kebutuhan biaya proyek infrastruktur dan membaiknya persepsi obligasi, ditandai oleh kenaikan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. "Persepsi risiko (obligasi) Indonesia pun membaik, terlihat dari penurunan Credit Default Swap (CDS) dalam setahun terakhir," ucapnya, kemarin.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Josua mengingatkan agar BUMN berhati-hati saat menerbitkan obligasi. Sebab, masih ada perusahaan pelat merah yang tingkat rasio utang terhadap ekuitasnya (Debt to Equitiy Ratio/ DER) sudah tinggi. Dia memperkirakan BUMN cenderung mencari alternatif pembiayaan melalui sekuritisasi aset dari proyek-proyek yang sudah berjalan.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat terjadi lonjakan penerbitan obligasi baru sepanjang 2017. Hingga November 2017 total realisasi penerbitan obligasi korporasi menyentuh Rp 146,1 triliun atau naik 28 persen dibanding 2016 yang mencapai Rp 114 triliun.

Perusahaan BUMN mendominasi dalam hal realisasi penerbitan obligasi yang mencapai Rp 81 triliun atau 55,44 persen dari total emisi. Sedangkan perusahaan non-BUMN menerbitkan total obligasi sebesar Rp 65,1 triliun. Dalam empat tahun terakhir baru di 2017 penerbitan obligasi BUMN melebihi korporasi non-BUMN.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, juga memperkirakan pasar obligasi korporasi diproyeksikan akan lebih semarak tahun ini, menyusul telah dicatatkannya Komodo Bond di Bursa Efek London (London Stock Exchange). "Ke depan, risiko akan menurun dan likuiditas meningkat, didorong perbankan dan asing yang masuk ke Komodo Bond. Produk itu dapat mendorong minat terhadap obligasi korporasi lainnya," ujar dia.

Menurut Handy, masuknya perbankan dan investor asing ke pasar surat utang korporasi akan mendorong meningkatnya aktivitas transaksi, dibanding sebelumnya yang cenderung kurang likuid.Selama ini reksadana terproteksi, dana pensiun, dan asuransi cukup besar menempatkan dananya dalam obligasi korporasi. Handy memproyeksikan pengembalian investasi (return) obligasi pemerintah tahun ini mencapai 7 persen dan obligasi korporasi bisa memberi return yang lebih baik.

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

36 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya