12 Bank Kucurkan Kredit Proyek LRT Jabodebek ke KAI Rp 19,25 T

Jumat, 29 Desember 2017 13:14 WIB

Kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan light rail transit (LRT) di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, 22 Agustus 2017. Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memperluas kawasan ganjil genap di area pembangunan light rail transit (LRT) di kawasan Cawang. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menandatangani perjanjian kredit sindikasi proyek kereta api ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Peminjaman kredit bernilai Rp 19,25 triliun itu terdiri atas Rp 18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp 1,15 triliun untuk kredit modal kerja. Kontrak peminjaman tersebut berjangka 18 tahun.

Penandatangan tersebut dilakukan KAI dengan dua belas bank sindikasi. Dua belas bank sindikasi itu terdiri atas bank pelat merah, bank swasta nasional, dan bank swasta asing. Mereka adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, Hana Bank, BTMU, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, dan Bank Mega.

Baca: Menteri Rini Ingin PT KAI Tak Jadi Investor LRT Jabodebek

"Ini suatu era baru, infrastruktur yang selama ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa didanai swasta," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Desember 2017.

Budi berujar, pembangunan LRT merupakan salah satu program prioritas nasional. Terutama untuk menjawab tuntutan masyarakat akan transportasi umum yang aman, nyaman, dan memiliki ketepatan waktu yang tinggi.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan APBN mengalokasikan dana sebesar Rp 7,6 triliun kepada PT KAI dan Rp 1,4 triliun untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dana tersebut dalam bentuk penyertaan modal negara. "Pembiayaan yang dilakukan oleh sindikasi membutuhkan jaminan bahwa PT KAI akan membayar kembali apa yang dipinjam," ucapnya.

Sri Mulyani juga menuturkan pemerintah memberi dukungan dalam bentuk subsidi dari karcis LRT yang akan dijual kepada masyarakat. Pemerintah menetapkan tarif awal sebesar Rp 12 ribu untuk sekali perjalanan.

Baik Budi Karya maupun Sri Mulyani berharap PT KAI dan PT Adhi Karya bisa mengelola pembiayaan proyek LRT Jabodebek ini secara transparan serta baik. "Terpenting, tidak ada korupsi. Nanti saya yang dipanggil KPK," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

20 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

4 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya