Cetak Pertumbuhan Laba, Bank Muamalat Bagi Dividen Rp 4,02 Miliar

Minggu, 24 Desember 2017 17:10 WIB

Bank Muamalat. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berencana membagikan dividen 2016 sebesar Rp 4,02 miliar atau 5 persen dari total perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu kepada para pemegang saham perseroan. Keputusan tersebut diambil setelah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Muamalat di Jakarta beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan nilai dividen per lembar saham yang dibagikan sebesar Rp 3,14. “Jumlah yang ditetapkan tersebut telah memperhatikan kebutuhan dan aspirasi para pemegang saham Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 23 Desember 2017, di Jakarta.

Baca: Lepas Saham Baru, Bank Muamalat Utamakan Minna Padi

Pembagian dividen tersebut tidak terlepas dari kinerja Bank Muamalat, yang mencetak cuan pada tahun lalu. Dari sisi laba, pada tutup buku 2016, Bank Muamalat membukukan laba bersih Rp 80,5 miliar atau tumbuh 8,1 persen dibandingkan dengan perolehan 2015.

Selain itu, kata Permana, langkah-langkah aksi korporasi untuk penguatan modal Bank Muamalat terus dilakukan. "Di antaranya melalui right issue, yang prosesnya saat ini sedang berjalan,” tuturnya.

Bank syariah pertama di Tanah Air tersebut saat ini tercatat dimiliki pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB (32,7 persen), Boubyan Bank, Kuwait (22 persen); Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia (17,9 persen); National Bank of Kuwait (8,5 persen); serta beberapa badan usaha dan individu lain.

Sebelumnya, pada akhir September lalu, perusahaan sempat berencana menambah modal guna mendorong kinerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada masa mendatang. Saat itu, pelaksana tugas Direktur Utama Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi menjelaskan, penambahan modal ini dilakukan bukan dengan cara menjual saham existing, tapi dengan mengeluarkan saham baru atau rights issue.

Purnomo menyebutkan right dilakukan melalui proses hak memesan efek terlebih dahulu sehingga pemegang saham existing diberikan kesempatan untuk membeli saham baru tersebut. “Dalam proses ini, Bank Muamalat telah menandatangani perjanjian bersyarat atau conditional share subscription agreement dengan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk sebagai pembeli siaga (stand by buyer)," tuturnya pada awal Oktober lalu.

BISNIS

Berita terkait

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

4 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

19 jam lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

4 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

4 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

6 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

8 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

8 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

10 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

11 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

26 hari lalu

Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya