BEI dan Pefindo Luncurkan Tiga Indeks Saham Baru, Apa Saja?

Jumat, 22 Desember 2017 10:41 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan salah satu anak usahanya, Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meluncurkan tiga indeks saham baru, yakni indeks IDX Small-Mid Cap (IDX SMC) Composite, IDX SMC Liquid, dan indeks Pefindo i-Grade. BEI dan Pefindo menyatakan ketiga saham ini dapat menjadi alternatif acuan bagi investor dan pengelola dana dalam berinvestasi di pasar modal.

Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat mengatakan dua indeks BEI yang diluncurkan ini merupakan indeks atas harga saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah.
“Konsituten indeks IDX SMC Composite merupakan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun hingga Rp 50 triliun,” kata Samsul di dalam siaran pers pada Kamis, 21 Desember 2017.

Baca: Direktur BEI Bicara Yerusalem hingga Kebijakan Mengerikan Trump

Adapun konstituen indeks IDX SMC Liquid, kata Samsul, dipilih dari saham-saham indeks SMC Composite yang memenuhi kriteria likuiditas ditilik dari nilai transaksi, kapitalisasi pasar atas saham free float, dan harga saham. Selain itu, Samsul melanjutkan, ada aspek-aspek lain yang diperhatikan dalam peluncuran indeks ini.

“Seperti kondisi keuangan dan kelangsungan usaha dari perusahaan tercatat serta cakupan riset dari analis efek. Jumlah saham konstituen indeks-indeks SMC ini tidak tetap atau sesuai dengan jumlah saham yang memenuhi kriteria,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Samsul berujar, BEI akan melakukan peninjauan berkala atas konstituen indeks IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid setiap enam buan. Peninjauan akan dilaksanakan pada bulan Januari dan Juli lalu diperbarui pada hari perdagangan pertama bulan Februari atau Agustus.

Sementara menurut pernyataan Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra, indeks Pefindo i-Grade terdiri atas saham pilihan dari 30 perusahaan tercatat yang mendapatkan peringkat Investment Grade dari Pefindo. Indeks hasil kerja sama Pefindo dan BEI ini dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan ukuran kapitalisasi pasar.

“Pemilihan saham juga memperhatikan kriteria kepatuhan dan indikasi manipulasi perdagangan yang dilihat dari jumlah sanksi suspensi perdagangan dan indikator unusual market activity (UMA) di BEI,” kata Salyadi.

Peninjauan berkala atas konstituen indeks Pefindo i-Grade juga dilakukan setiap enam bulan, yakni pada Mei dan Desember lalu diperbarui setiap hari perdagangan pertama pada bulan Juni dan Januari. Metode penghitungan ketiga indeks ini menggunakan kapitalisasi pasar sebagai bobot harga saham (market capitalization weighted average).

Berita terkait

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

19 Desember 2023

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

Pefindo memberikan peringkat obligasi Waskita Karya secara umum dengan rating idSD atau selective default alias gagal membayar sebagian.

Baca Selengkapnya

Bank BTPN Bersiap Lakukan Pengembangan Usaha

11 Desember 2023

Bank BTPN Bersiap Lakukan Pengembangan Usaha

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan menggelar rights issue sebanyak 3,09 miliar lembar saham. Dana untuk akuisisi perusahaan lain.

Baca Selengkapnya

20 Tahun di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

10 November 2023

20 Tahun di Bursa Efek Indonesia, Saham BBRI Naik 61,5 Kali

Saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya

11 Oktober 2023

Bursa Efek: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya

Bursa efek adalah tempat di mana berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, obligasi, dan sejenisnya diperdagangkan. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya

Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

20 Juli 2023

Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

Perusahaan Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk., menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 senilai Rp 2,55 t

Baca Selengkapnya

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

22 Mei 2023

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

PLN membukukan laba bersih yang meroket 199,33 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 16,04 triliun pada kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ramayana Departemen Store Selengarakan Midnight Sale, Simak Tanggal dan Lokasinya

7 April 2023

Ramayana Departemen Store Selengarakan Midnight Sale, Simak Tanggal dan Lokasinya

Ramayana Departemen Store menyelenggarakan midnight sale selama sepekan mulai dari tanggal 8 hingga 15 April 2023 pukul 21.00 sampai 00.00.

Baca Selengkapnya

Nusantara Sawit IPO, Raup Dana Rp 453,1 Miliar

10 Maret 2023

Nusantara Sawit IPO, Raup Dana Rp 453,1 Miliar

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (kode saham: NSSS) mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

27 Februari 2023

SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah, Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan

21 Februari 2023

IHSG Ditutup Melemah, Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan

IHSG pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya