Hari belanja online sudah menjadi agenda publik di pengujung tahun dengan nilai transaksi yang terus bertumbuh. Acara ini digagas oleh tujuh perusahaan e-commerce pada 2012, yakni Lazada, Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola.
TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga riset pasar Nielsen Indonesia menyatakan pertumbuhan transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas 2017) didominasi konsumen dari luar Pulau Jawa.
Director Consumer Insight Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan transaksi dari luar Pulau Jawa meroket 82 persen, mengalahkan transaksi dari Pulau Jawa yang hanya meningkat 35 persen.
"Meski secara proporsi, jumlah transaksi masih didominasi transaksi dari Pulau Jawa," kata Rusdy dalam acara pemaparan hasil Harbolnas 2017 di Jakarta, Selasa, 19 Desember 2017.
Secara keseluruhan, kata Rusdy, nilai total transaksi Harbolnas 2017 mencapai Rp 4,7 triliun atau naik sekitar Rp 1,4 triliun dari tahun sebelumnya. Data ini dihasilkan melalui survei yang diadakan Nielsen Indonesia. "Meski Harbolnas hanya 12 Desember 2017, tapi kami kumpulkan data dari 11-13 Desember 2017 karena ada e-commerce yang memulai duluan," ujarnya.
Selain nilai total transaksi, kenaikan terjadi pada angka penjualan dari 254 e-commerce yang berpartisipasi. Berdasarkan data Nielsen, rata-rata kenaikan jumlah penjualan mencapai 4,2 kali lipat dari hari biasa.
Rusdy menuturkan tren positif lainnya tercatat dari konsumen yang mengikuti Harbolnas 2017 kali ini. Menurut dia, 68 persen konsumen saat Harbolnas kemarin adalah orang yang sudah biasa berbelanja online.
Sementara hanya 27 persen yang menjadi konsumen online pertama saat Harbolnas. "Tapi yang menarik, ada 5 persen konsumen online baru, dari semula mereka hanya belanja offline," ucapnya.
Ketua Panitia Harbolnas 2017 Ahmad Alkatiri mengatakan gelaran Harbolnas 2017 memang semakin meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia, baik sebagai konsumen maupun seller (penjual). Pertumbuhan transaksi luar Jawa hingga 82 persen, menurut dia, patut diapresiasi demi mendorong produk dari daerah untuk bersaing. "Targetnya Harbolnas tahun depan bisa lebih banyak lagi yang ikut. Untuk e-commerce, mungkin bisa hingga 300-an," tuturnya.