Tempo.co JAKARTA - CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan sebut Bitcoin bukanlah mata uang. Karena itu, bagi dia, pemerintah perlu mengatur regulasinya untuk bursa atau pabriknya.
Oskar setuju dengan kebijakan Bank Indonesia untuk tidak mensahkan Bitcoin sebagai uang transaksi seperti halnya dolar dan euro. Menurut dia Bitcoin sendiri bukanlah mata uang. "Kami sepakat dengan aturan BI dan kami dukung," katanya di Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.
Oskar menjelaskan Bitcoin adalah aset data digital yang supply dan demand-nya bisa dilacak, mulai dari jejak Bitcoin sejak diterbitkan. "Yang diperdagangkan itu bitcoin sebagai aset data digital," katanya
Oskar mengatakan di Bitcoin.co.id bitcoin salah satu dari digital aset yang diperjualbelikan, namun yang harganya yang lagi tinggi adalah bitcoin. "Bitcoin itu hanya salah satu, masih banyak lagi," ujarnya.
Oskar mengklaim, ia sudah memiliki 700 ribu member yang aktif dalam bertransaksi. Menurut dia harga bitcoin yang mencapai Rp 250 juta sekarang sudah melalui berbagai gejolak pasar yang awalnya dulu berkisar Rp8 juta - Rp 10 Juta.
"Kenapa harganya sekarang bisa ratusan juta karena Ketersedian bitcoin terbatas, Bitcoin tidak bisa diatur jumlah terbit dan harganya," kata Oskar, "Semua diatur market."
Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving
32 hari lalu
Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving
Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.