Penerimaan Pajak Awal Desember 2017 Diklaim Jauh Lebih Baik
Reporter
Vindry Florentin
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 13 Desember 2017 07:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengklaim penerimaan pajak hingga awal Desember tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Posisinya sangat jauh lebih baik," kata Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Yon Arsal, di Bogor, Selasa, 12 Desember 2017. Namun dia belum bersedia membocorkan angkanya.
Meski jauh lebih baik dari tahun lalu, Yon mengakui penerimaan pajak belum memenuhi targetnya. Hingga November, realisasinya sebesar Rp 1.148,7 triliun atau 78 persen dari target APBN Perubahan 2017 Rp 1.472,7 triliun.
Baca: Sri Mulyani Sebut Google Sudah Bayar Pajak
Yon menuturkan, selisih penerimaan tersebut lebih kecil dari kekurangan pajak pada Desember 2016 yang didukung program amnesti pajak. Saat itu short fall pajak mencapai sekitar Rp 400 triliun dari target penerimaan sebesar Rp 1.355 triliun.
Menurut Yon, penerimaan pajak tahun ini didorong dari semua jenis pajak. PPN dalam negeri tercatat tumbuh stabil 15 persen dan PPh Orang Pribadi tumbuh 44 persen. Sementara PPh Badan tumbuh 17 persen da PPh Pasal 21 tumbuh 6 persen.
Pajak sektoral pun tercatat tumbuh baik tahun ini. Sektor pertambangan dan jasa penunjang pertambangan tumbuh 30 persen. Pertumbuhan ini didorong pendapatan dari PPh Pasal 25 dan Pasal 29 yang mencapai 70 persen. "Ini karena adanya kenaikan harga komoditas," ujar dia.
Selain itu tercatat sektor pengolahan pun tumbuh 17 persen. Sementara sektor perdagangan tumbuh 18 persen.
Tahun depan, Yon optimistis dengan penerimaan pajak yang sudah ditargetkan. Salah satunya penentuan besaran target penerimaan yang hanya naik 10 persen dari target 2017. Yon menuturkan angka tersebut sesuai dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen dan inflasi di kisaran 3 persen.