Janji Jokowi Naikkan Dana Desa Batal, Ini Penjelasan Kemenkeu

Rabu, 13 Desember 2017 06:39 WIB

Presiden Jokowi saat berbincang dengan petani bawang di Lapak Bawang Luwungragi, Brebes, Senin, 11 April 2016. TEMPO/Ananda Teresia

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo batal menaikkan dana desa dua kali lipat menjadi Rp 120 triliun tahun depan. Alokasi dana desa dalam APBN 2018 sama seperti APBN Perubahan 2017 yaitu Rp 60 triliun.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh Widodo menuturkan, kenaikan tersebut tak dimungkinkan setelah penyalurannya dievaluasi.

Baca juga: Jokowi Minta Dana Desa untuk Program Padat Karya

Pemerintah menetapkan empat indikator penyaluran dana desa. Dana tersebut harus efektif mengentaskan kemiskinan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, serta mengatasi ketimpangan pelayanan publik antardesa.

Menurut dia, dana desa terbukti memenuhi kriteria tersebut seperti menurunkan jumlah dan presentase penduduk miskin serta rasio Gini. "Tapi memang peningkatannya belum masif. Artinya, multiplier effect-nya masih belum optimal," kata dia di JSI, Bogor, Selasa, 12 Desember 2017.

Advertising
Advertising

Pemerintah juga khawatir terhadap kemampuan aparat pengelola keuangan desa. Boediarso menuturkan, kemampuan aparat perlu ditingkatkan mengingat banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Pasalnya pengeloalan dana desa di tangan aparat yang tak mumpuni berpotensi membuka celah penyalahgunaan dana, pemborosan, hingga inefisiensi.

Pemerintah tetap mencanangkan kenaikan dana desa hingga dua kali lipat. Targetnya, setiap desa bisa menerima Rp 1,4 miliar. Namun, menurut Boediarso, rencana itu akan direalisasikan pada 2019. "Tiap tahun akan kami evaluasi penyalurannya supaya saat anggarannya dinaikkan, desa sudah siap," ujarnya.

Selagi menunggu peningkatan alokasi dana desa, pemerintah menyiapkan empat kebijakan baru terkait dengan dana desa pada 2018. Kebijakan tersebut terkait dengan cara distribusi dana desa, prioritas penggunaan dana desa, pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai dana desa, serta penyaluran dana desa.

Salah satu kebijakan yang tengah digodok adalah pengurangan alokasi dasar dana desa yang awalnya 90 persen menjadi 77 persen. Alokasi dasar ini dibagikan kepada setiap desa sama rata tak peduli seberapa luas daerahnya atau pun jumlah penduduk miskinnya. Untuk keadilan, porsi tersebut dikurangi.

Sebagai gantinya, alokasi formulasi naik menjadi 20 persen dari 10 persen. Sementara sisa alokasi dana desa sebesar 3 persen akan disalurkan untuk desa sangat tertinggal dan tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi.

Berita terkait

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

6 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

7 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

8 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

9 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

10 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

11 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

11 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya