BCA Tegaskan Biaya Baru Transaksi Perbankan Berlaku Januari 2018

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 7 Desember 2017 17:16 WIB

Ilustrasi ATM BCA. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Central Asia (BCA) memastikan penyesuaian biaya Merchant Discount Rate (MDR) baru dilaksanakan pada awal Januari 2018. Direktur Pembayaran BCA, Santoso Liem, mengatakan pihak merchant atau pemilik usaha yang akan dikenai biaya MDR baru ini, membutuhkan waktu untuk rekonsiliasi.

"Waktu pastinya kapan? kami akan lihat kesiapan infrastruktur IT (informasi dan teknologi) di kantor pusat," kata Santoso di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2017.

Baca juga: Seller Lazada Kini Bisa Ajukan Fasilitas Kredit ke BCA

BCA, kata Santoso, sebenarnya telah siap dengan dengan adanya aturan baru terkait MDR dari Bank Indonesia. Pihak yang justru harus diperhatikan, ujarnya, adalah merchant yang memiliki berbagai model bisnis. "Ada yang franchise, ada yang single, macam-macam, intinya kami tidak ingin NPG (National Payment Gateway) ini mempersulit mereka berbisnis," kata Santoso.

MDR merupakan biaya yang dibebankan kepada pemilik usaha setiap kali ada transaksi oleh pembeli menggunakan perangkat Electronic Data Capture (EDC). Penyesuaian biaya MDR ini merupakan bagian dari rencana Bank Indonesia (BI) untuk mewujudkan National Payment Gateway atau Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Progam ini baru diluncurkan pada Senin, 4 Desember 2017, dan akan mulai berlaku 1 Januari 2018.

BI memutuskan biaya MDR pada transaksi on us atau transaksi intra-bank dinaikkan menjadi 0,15 persen. Sedangkan pada transaksi off us atau antar bank, biaya MDR justru ditekan menjadi hanya 1 persen, dari semula 2 sampai 3 persen. Kenaikan dan penurunan ini, menurut BI, dibutuhkan sebagai penyeimbang, setelah mendengar masukan dari para pelaku usaha.

Sejak dua bulan yang lalu, kata Santoso, BCA sebenarnya telah melakukan sosialisasi ke pihak merchant terkait aturan baru dari BI ini. Bahkan beberapa merchant yang cukup besar didatangi oleh pihak BCA guna memberi penjelasan. "Tapi waktu itu pricing belum diimplementasikan, kami menunggu gong dari BI," tuturnya.

Maka setelah GPN diluncurkan pada Senin, 4 Desember 2017, BCA kembali melakukan komunikasi dengan pihak merchant. Tapi pada dasarnya, kata Santoso, pihak merchant sudah mengerti soal biaya ini. Meski menunggu proses sosialisasi dan rekonsiliasi, perbankan juga harus cepat. "Kami juga tak bisa terlalu lama, Bank Sentral mengharapkan aturan ini segera diimplementasikan," ujarnya.

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

23 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya