Aksi Jual Beli Masif, IHSG Diperkirakan Masih Melemah Pekan Depan

Minggu, 3 Desember 2017 14:32 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta-Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambodo memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada kisaran level support 5.923-5.943 dan resisten 5.987-6.002 pada pekan depan, 4-8 Desember 2017. Indeks ini turun dari pekan sebelumnya yakni level support 6.004-6.028 dan resisten 6.075-6.095.

Reza mengatakan aksi jual masif yang terjadi di akhir pekan membawa IHSG ke zona merah dan menjauhi level psikologis 6.000. Namun, pergerakan variatif dimungkinkan sebab tidak ada masalah fundamental dari pelemahan tersebut.

"Diharapkan aksi beli kembali terjadi dengan memanfaatkan pelemahan tersebut, sehingga IHSG dapat menemukan peluang rebound kembali," kata Reza melalui siaran tertulisnya, Minggu, 3 Desember 2017.

Baca: IHSG Turun 1,89 Persen Selama Sepekan

Reza berharap pelaku pasar sebaiknya tidak menggunakan memanfaatkan IHSG untuk jual beli masif.

Advertising
Advertising

"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung," ujarnya.

Pergerakan IHSG di pekan ini, 27 November-1 Desember 2017, berbalik melemah dengan penurunan 1,89 persen. Pekan sebelumnya, IHSG naik 0,255 persen.

High level yang diraih yakni 6.073, turun dari sebelumnya di angka 6.098. Sedangkan level terendah yang dicapai yakni 5.952 dari sebelumnya 6.008.

Menurut Reza, pergerakan IHSG cendering melemah seiring aksi jual yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya. Faktor yang menjadi penghalang IHSG sulit naik kembali yakni melemahnya laju bursa saham Asia yang dibarengi dengan berbalik melemahnya laju rupiah.

Pergerakan IHSG mengakhiri bulan November di zona merah. Menurut Reza, sebenarnya tidak ada sentimen negatif yang membuat IHSG terus mengalami pelemahan dalam. Namun, dari sisi perdagangan terlihat volume yang besar dalam penjualan.

"Dari data yang diperoleh, penjualan saham dilakukan oleh tujuh sekuritas asing terbesar yang bertujuan untuk melakukan rebalancing portofolio yang bertujuan melakukan short covering di awal Desember," ujar Reza.

Menurut data yang dipaparkan Reza, asing mencatatkan penjualan bersih (nett sell) Rp 8,44 triliun dari penjualan bersih (nett buy) Rp 2,17 pekan sebelumnya. Adanya aksi jual asing ini memperbesar nilai penjualan bersih pada pekan kemarin. Nilai jual bersih transaksi asing tercatat Rp 35,29 triliun, menigkat dari sebelumnya Rp 26,85 triliun (year to date).

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya