Tanggapi Klaim Jokowi, Indef Detailkan PPN Naik Karena Ini

Kamis, 30 November 2017 06:40 WIB

INDEF mengadakan konferensi pers untuk menanggapi PERPPU No. 1 tahun 2017 dan mengantisipasi dampaknya di masyarakat, di kantor INDEF, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2017. TEMPO/Aghniadi

TEMPO.CO, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak penambahan nilai (PPN) tidak bisa menggambarkan kondisi daya beli masyarakat yang meningkat.

Hal tersebut Bhima sampaikan dalam menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang membantah adanya pelemahan daya beli masyarakat berdasarkan pada data penerimaan PPN yang tahun ini tumbuh tinggi.

Bhima mengatakan, meningkatnya PPN lebih disebabkan karena adanya perbaikan kebijakan administrasi yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan dalam memungut pajak, serta meningkatnya kepatuhan wajib pajak pasca adanya tax amnesty. "Hal tersebut ditunjukan dengan pengguna e-faktur yang jumlahnya terus meningkat," ujar Bhima saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 November 2017.

Simak: Bantah Daya Beli Melemah, Jokowi: Penerimaan PPN Saja Tumbuh

Adapun bukti nyata dari adanya penurunan daya beli, kata Bhima, bisa terlihat dari nilai tukar petani dan buruh yang terus menurun karena tergerus inflasi. Mengacu pada data BPS, Bhima menyebutkan upah riil dari petani dan buruh bangunan terus menurun dalam tiga tahun terakhir. "Jadinya, upah nominal masyarakat kelas bawah tidak bisa mengikuti kenaikan harga kebutuhan pokok, itu menyebabkan daya beli menurun," ujar Bhima.

Advertising
Advertising

Bhima menambahkan, penurunan daya beli masyarakat juga bisa terlihat dari melemahnya perkembangan industri ritel. Penjualan barang kebutuhan sehari-hari, atau biasa disebut dengan fast moving consumer good (FMCG), kata Bhima, hanya tumbuh 2,7 persen hingga September 2017 (year to date). Padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka penjualan FMCG dapat tumbuh hingga 11 persen.

Menanggapi isu peralihan konsumen untuk berbelanja di pasar e commerce, Bhima menyatakan pangsa pasar e-commerce di Indonesia masih relatif kecil. "Sekitar 1 koma sekian persen," katanya. Hal tersebut menurut Indef belum bisa dijadikan alasan dari penyebab akan melemahnya sektor industri ritel.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ada pelemahan daya beli dan konsumsi di Indonesia. Menurut dia, transaksi jual-beli tetap tumbuh. Jokowi mendasarkan penyataannya itu pada data penerimaan PPN yang tahun ini tumbuh tinggi. Penerimaan PPN tercatat mencapai 12,1 persen. Padahal penerimaan PPN pada periode yang sama tahun lalu hanya 2,9 persen. "Kalau penerimaan PPN saja tumbuh, artinya ada transaksi, ada jual-beli di situ," katanya Selasa malam kemarin.

Jokowi juga mengatakan, fenomena yang terjadi saat ini hanyalah perubahan perilaku konsumsi. Masyarakat lebih gemar mengkonsumsi leisure, seperti pariwisata, dibandingkan non-leisure, seperti pakaian. Perubahan pola konsumsi juga dipicu munculnya mode bisnis baru, yaitu e-commerce.

ERLANGGA DEWANTO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

9 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

22 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya