Soal Tindak Lanjut Pernyataan Fredrich Yunadi, Ini Kata DJP

Reporter

Alfan Hilmi

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 29 November 2017 18:14 WIB

Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi menjadi viral di media sosial terkait ungkapan kekayaannya, "Maksudnya apa yang saya nikmatin? Ya bukannya ngomong gede kan. Ya Insya Allah lah untuk 10 turunan juga enggak habis." Foto/instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama tidak bersedia memberikan informasi terkait dengan pemeriksaan pajak Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.

Menurut Hestu, informasi tersebut rahasia dan tidak bisa disampaikan kepada publik karena terkait dengan urusan pribadi seseorang.

“Kami tidak bisa menyampaikan hal-hal spesifik terkait seorang wajib pajak tertentu,” kata Hestu melalui pesan singkat kepada Tempo, Rabu 29 November 2017.

Baca juga: Fredrich Yunadi: Video Plesir Mewah dan Tas Hermes Hasil Editan

Beberapa hari yang lalu pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan di dalam acara Catatan Najwa, dirinya menyukai kemewahan. Fredrich bahkan mengaku biasa mengeluarkan biaya sebesar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar untuk rekreasi ke luar negeri.

Advertising
Advertising

Pengakuan Fredrich di acara tersebut mendapatkan respon dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak). Melalui akun Twitter @DitjenPajakRI, Ditjen Pajak mengatakan akan menanggapi informasi yang disampaikan Fredrich.

“Dear #KawanPajak. Terima kasih untuk seluruh mention terkait video wawancara seorang pengacara. Unit kami yang berwenang akan menindaklanjuti informasi tersebut,” tulisnya.

Namun ketika dikonfirmasi terkait waktu pelaksanaan pemeriksaan tersebut, pihak Ditjen Pajak RI kembali berkukuh untuk tidak memberikan informasi. Hestu menganggap waktu pelaksanaan pemeriksaan wajib pajak juga rahasia yang haram dipublikasikan.

“Saya tidak ingin menyampaikan hal tersebut,” kata Hestu disertai emotikon senyum.

Pernyataan Fredrich Yunadi menjadi kontroversi di masyarakat karena ia menyatakan biasa berjalan-jalan ke luar negeri dengan biaya sampai Rp 3 miliar.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

17 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

8 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

21 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

22 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

23 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya