Menteri Rini Blak-blakan Jelaskan Tujuan Bentuk Holding BUMN

Rabu, 29 November 2017 10:51 WIB

Menteri Keuangan; Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (tengah) sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pembentukan induk usaha (holding) perusahaan pelat merah di sektor pertambangan mempunyai tiga tujuan. Rini menuturkan tujuan pertama holding BUMN tambang ini adalah untuk mendorong hilirisasi sektor industri tambang. “Salah satunya adalah untuk mengembangkan produk akhir hasil tambang seperti alumunium,” kata dia di Jakarta, Selasa, 28 November 2017.

Untuk mencapai hilirisasi produk tambang, Rini mengatakan BUMN perlu memiliki neraca keuangan yang seimbang. Dengan holding ini, kata dia, keseimbangan neraca keuangan BUMN akan semakin kuat. “Itu yang kami dorong. Misalnya dengan memproses timah jadi piuter."

Baca: Holding BUMN Tambang Diresmikan 29 November 2017

Tujuan kedua, kata Rini adalah untuk mengakumulasi modal BUMN guna membeli divestasi saham PT Freeport. Rini yakin dengan holding BUMN akan mampu membeli saham Freeport. “Mampu dong. Ini masih negosiasi. Mudah-mudahan bisa selesai,” kata dia.

Selain itu, Rini mengatakan tujuan ketiga adalah untuk melakukan efisiensi. Efisiensi itu misalnya untuk pengadaan kebutuhan alat berat industri pertambangan. Dengan holding BUMN, Rini mengklaim investasi alat berat akan lebih efisien. “Jadi tinggal grouping saja, alat beratnya bisa dipindah-pindah,” kata dia.

Advertising
Advertising

Rini mengatakan ke depannya dia juga berencana melakukan holding BUMN di sektor minyak dan gas, serta sektor perbankan. Dia menargetkan holding di kedua sektor itu akan selesai pada kuartal I 2018. “Semoga BUMN semakin sehat. Semakin bagus,” kata dia.

Holding BUMN tambang, menurut Rini, bukan bertujuan untuk menambah kapasitas berutang. Menurut dia tanpa adanya holding pun sudah ada utang. “Enggak ada perbedaannya. Kalau utang, tanpa holding pun bisa,” kata dia.

Sebelumnya, holding BUMN tambang resmi terbentuk lewat terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Saham Perusahaan Perseroan PT Indonesia Asahan Alumunium pada 14 November 2017.

Pemerintah secara resmi menunjuk Inalum sebagai induk usaha BUMN tambang melalui PP tersebut. Inalum akan mengepalai PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk, serta memegang saham minoritas PT Freeport Indonesia yang sebelumnya dipegang pemerintah.

Rencananya PT Antam, Bukit Asam dan Timah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 29 November 2017 untuk membahas persetujuan pemegang saham soal perubahan status perusahaan dari persero menjadi bukan persero.

Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri sebelumnya menyatakan khawatirholding BUMN tambang ini akan menjadi cikal bakal super holding yang meniru contoh perusahaan di Singapura dan Malaysia. Sebab saat ini ada 118 BUMN dengan karakteristik dan sejarah yang berbeda. Nantinya, dengan ada satu holding hanya akan ada satu solusi atau satu resep melalui untuk keseluruhan.

Faisal juga menyebutkan soal tambang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum bukan perusahaan tambang. "Tidak ada tambangnya di Asahan itu, jd dia bukan tambang, itu adalah hilir dari tambang," katanya.

Sinergi sejumlah perusahaan di holding BUMN tambang tersebut juga dipertanyakan. "Sinerginya di mana? Tidak ada. Struktur pasarnya beda. Ini kawin paksa namanya," ujar Faisal. Ditambah lagi holding seperti Perkebunan Nusantara atau PTPN gagal karena tak ada sinergi antara perusahaan karet dan sawit. "Back to basic saja, tidak usah aneh-aneh."

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

18 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

5 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

5 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

11 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya