IHSG Diprediksi Menguat hingga Pekan Depan

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Martha Warta

Minggu, 26 November 2017 15:38 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 27-30 November berpeluang kembali meningkat. Indeks diprediksi berada di kisaran level support 6.004-6.028 dan resisten 6.075-6.095.

Reza menuturkan IHSG berpeluang meningkat pekan depan didorong pencapaian indeks di pekan ini yang menyentuh level tertinggi terbarunya. IHSG berhasil mencapai level 6.098, melebihi level tertinggi sebelumnya, yaitu 6.092.

"Tapi, seperti biasanya, kenaikan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk aksi ambil untung," kata Reza, seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Ahad, 26 November 2017. Dia mengatakan aksi ambil untung dapat mengganggu peluang kembali terjadinya kenaikan.

Menurut Reza, pergerakan variatif menguat masih dimungkinkan jika pelaku pasar dapat bertahan dalam aksi belinya. Dia pun berharap kondisi IHSG tidak dimanfaatkan untuk aksi jual masif.

Reza mengimbau pelaku pasar tetap mencermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG. "Serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung," tuturnya.

Baca: IHSG Diprediksi Tembus 6.600 di 2018, Apa Faktor Penyokongnya?

IHSG sepanjang pekan ini tercatat naik 0,25 persen ke level 6.067,14 poin dari level 6.051,73 poin pada akhir pekan sebelumnya. Reza mengatakan pergerakan rupiah yang terapresiasi dan aksi beli yang bertahan membuat pergerakan IHSG mampu bertahan dalam tren kenaikannya.

Pergerakan IHSG di awal pekan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Indeks sempat menguat dan menyentuh level tertinggi terbarunya, tapi tidak lama kemudian cenderung melemah dengan adanya aksi ambil untung. "Mulai variatif melemahnya laju bursa saham Asia membuat pergerakan IHSG mulai surut," ujar Reza.

Saat penguatan terjadi pada bursa saham Asia, pergerakan IHSG cenderung mengalami pelemahan seiring dengan maraknya aksi jual yang memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk aksi ambil untung. Beberapa berita positif dari para emiten tidak cukup kuat mengangkat IHSG berbalik ke zona hijaunya.

Setelah melemah, laju IHSG kembali menguat, merespons positif terhadap kembali terapresiasinya rupiah. Pergerakan IHSG pun hampir mendekati level tertinggi sebelumnya ta[o tidak lama kembali turun tipis. Selain itu, menguatnya laju bursa saham Amerika dan Asia turut berimbas pada kenaikan IHSG.

Pergerakan IHSG menjelang akhir pekan cenderung berbalik melemah. Investor mulai melakukan aksi jual seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Sentimen negatif datang dari pelemahan bursa saham Asia. Namun IHSG bergerak naik akibat didorong rupiah dan aksi beli menjelang penutupan.

Asing mencatatkan nett buy Rp 2,17 triliun dari pekan sebelumnya nett sell Rp 3,76 triliun. Meski telah tercatat ada aksi beli, hingga pekan ini nilai transaksi asing tercatat jual bersih Rp 26,85 triliun di atas sebelumnya Rp 29,02 triliun (year-to-date).

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya