Utang untuk Infrastruktur, JK: Idealnya 28 Persen terhadap GDP

Jumat, 24 November 2017 18:03 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi keterangan di depan wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa, 7 November 2017. Tempo/Amirullah Suhada

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan nilai utang Indonesia, yang digunakan untuk proyek infrastruktur, masih dalam kategori wajar. Bahkan, dalam hitungannya, JK menyebutkan utang Indonesia masih jauh dari batas maksimum.

Meski begitu, JK berharap persentase utang terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) tidak naik lagi. Idealnya, kata dia, persentase utang terhadap GDP stop di angka 28 persen atau di bawah 30 persen. Lebih dari itu, menurut JK, sebaiknya jangan. "Negara kita enggak bisa seperti itu (utang berlebihan)," ujarnya saat wawancara khusus dengan Tempo, Rabu, 22 November 2017.

Baca: Penjelasan Sri Mulyani Soal Dana Infrastruktur Rp 4.700 Triliun

JK menyebutkan porsi utang masih dalam kategori wajar karena tidak terlalu besar apabila dibanding besaran GDP. Sejauh yang ia ingat, besaran utang Indonesia masih di bawah 30 persen dari GDP.

Sebagai catatan, Kementerian Keuangan sempat menyatakan batas maksimum utang Indonesia adalah 60 persen dari GDP. Juli lalu, utang Indonesia masih 28 persen dari GDP sehingga masih jauh dari status merah.

Karena itu, JK kembali menyebutkan besar utang saat ini masih normal. "Jadi, soal utang, itu biasa saja. Kan kita ada batasnya," ucapnya. "Kalau Anda lihat negara lain, malah ada yang sampai 100 persen, seperti Jepang." Pada 2017, persentase utang Jepang terhadap GDP lebih-kurang 230 persen.

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, dicanangkan proyek infrastruktur besar-besaran. Proyek infrastruktur itu untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi serta menghilangkan ketimpangan ekonomi antara Indonesia bagian barat dan bagian timur.

Secara garis besar, proyek infrastruktur yang dicanangkan terdiri atas 1.000 kilometer jalan tol, 3.000 kilometer rel kereta, 24 pelabuhan, 15 bandara, dan 35 ribu megawatt pembangkit listrik.

Untuk mewujudkan proyek-proyek itu, Jokowi pernah menyatakan dibutuhkan anggaran lebih-kurang Rp 4.500 triliun. Ia juga mengharapkan sebagian di antaranya bisa ditutupi dengan investasi dari swasta.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan biaya infrastruktur lebih dari Rp 4.700 triliun untuk dua tahun ke depan. Masalahnya, anggaran pemerintah pusat dan daerah hanya sanggup menanggung 41,3 persen dari jumlah itu. Sedangkan BUMN hanya berkontribusi 22 persen dari total dana yang dibutuhkan.

"Kami masih butuh dana dari sektor swasta lebih dari Rp 1.700 triliun atau sekitar 36 persen dari total kebutuhan infrastruktur dari 2015 sampai 2019," kata Sri Mulyani saat menyampaikan sambutannya dalam sewindu PT Sarana Multi Infrastruktur di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, akhir Maret lalu.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

4 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

5 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

8 hari lalu

Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

10 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

12 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

19 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

23 hari lalu

Cek Kesiapan Lebaran 2024, Gibran: Solo Siap Sambut Pemudik

Gibran Rakabuming Raka menyatakan sejumlah destinasi wisata juga siap menerima pengunjung yang menikmati libur Lebaran di Kota Bengawan.

Baca Selengkapnya