Saham Adhi Karya Turun Sejak Awal Pekan, Apa Sebabnya?

Jumat, 24 November 2017 16:29 WIB

Adhi Karya Ingin Berinvestasi di Sarana LRT

TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Adhi Karya Tbk (Persero), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terpantau terus mengalami penurunan sejak awal pekan ini. Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat, 24 November 2017, saham ADHI tercatat Rp 2.030 per lembar saham atau melemah bila dibanding perdagangan pada Senin, 20 November 2017, di level Rp 2.240 per lembar saham.

Analis Binaartha Securitas, Reza Priyambada, menduga penurunan saham perseroan berkode emiten ADHI ini karena pasar cepat merespons pemberitaan terkait dengan pendanaan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT). "Kalau melihat dari berita, ada isu atau rumor bahwa pendanaan pada LRT mengalami peningkatan dari Rp 20 sampai Rp 30-an triliun," ujar Reza saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 November 2017.

Baca: Adhi Karya Siapkan Rp 9 Triliun untuk LRT Jabodebek

Reza menjelaskan, di pasar, terdapat rumor PT Kereta Api (Persero) tak lagi mendanai LRT. Rumor itu merespons beredarnya salinan surat bertandatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengenai proyek LRT pada Senin lalu.

Dalam surat bernomor S-665/MBU/11/2017 bertanggal 20 November 2017 tersebut, Kementerian BUMN mengusulkan PT Kereta Api (Persero) tidak menjadi penyelenggara pendanaan/investor pembangunan prasarana LRT Jabodebek. Perusahaan pelat merah itu hanya bertindak sebagai penyelenggara dan pengoperasian sarana LRT Jabodebek.

"Dengan adanya berita tersebut, otomatis membuat saham Adhi Karya langsung anjlok," kata Reza.

Lebih jauh, Reza menduga turunnya harga saham ADHI juga karena pelaku pasar mengasumsikan bertambahnya biaya yang harus dibiayai untuk membangun LRT akan menjadi beban bagi Adhi Karya. "Biaya yang harus ditanggung Adhi Karya semakin besar, sementara revenue-nya itu belum kelihatan. Itu yang membuat saham ADHI cenderung mengalami penurunan," ucapnya.

Pada perdagangan sesi pertama Jumat, 24 November 2017, saham ADHI tercatat Rp 2.030 per lembar saham. Saham dibuka Rp 2.060 per lembar, sementara penutupan sebelumnya Rp 2.010 per lembar saham.

Angka tertinggi berada pada Rp 2.160 dan terendah Rp 2.030 per lembar saham. Sedangkan pada 20 November 2017, saham sempat di level Rp 2.240 per lembar saham.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT Adhi Karya Tbk belum memberikan penjelasan mengenai penurunan harga saham perusahaan pelat merah di BEI tersebut. Corporate Communication PT Adhi Karya Tbk Kiki Syahgolang tidak menjawab panggilan telepon atau pesan yang dikirim Tempo.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

17 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

8 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

8 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya