Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Ketua Inasgoc Erick Thohir (kiri) dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mencoba rumput ketika meninjau proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 November 2017. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pergantian Direktur Jenderal Pajak tak mengganggu kinerja Direktorat Jenderal Pajak. Menjelang akhir tahun, Ditjen Pajak tengah menghadapi tenggat penerimaan.
Sri Mulyani memastikan akan menjaga kinerja Ditjen Pajak tetap fokus saat pergantian kepemimpinan. "Ini masa yang sangat kritis jadi kami terus berkoordinasi dengan pimpinan Ditjen Pajak," katanya.
Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi akan pensiun pada 1 Desember 2017. Pemerintah dikabarkan sudah menetapkan penggantinya.
Berdasarkan kabar yang beredar, Sri Mulyani telah menyerahkan nama pengganti Ken kepada Presiden Joko Widodo dan telah disetujui. Sosok tersebut adalah Robert Pakpahan. Dia menjabat Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Namun beredarnya nama Robert dibantah pihak Istana. Menurut juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi S.P, Presiden belum memutuskan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut.
Saat ditanyai soal nama Robert, Sri Mulyani juga enggan berkomentar. "Saya tidak berkomentar terhadap rumor," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 23 November 2017.
Dia juga tak mau berkomentar mengenai proses pemilihan Dirjen Pajak yang baru. Pemilihan pejabat baru bisa dilakukan melalui dua skema, yaitu penunjukan langsung dan seleksi. Namun dia mengatakan proses pemilihan dilaksanakan seperti biasa, yaitu disampaikan kepada Presiden dan tes potensi akademik.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan memberikan keterangan setelah Presiden menetapkan Dirjen Pajak yang baru. Keputusan Presiden nanti akan disampaikan kepada Menteri Keuangan.