Keselamatan Penerbangan di ICAO Naik, Maskapai Minta Perluas Rute

Kamis, 23 November 2017 15:07 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima banyak permintaan dari maskapai penerbangan internasional yang ingin memperluas rute ke Indonesia. Hal itu seiring dengan naiknya peringkat Indonesia dalam daftar audit keselamatan penerbangan yang dilakukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Itu menjadikan persepsi internasional ke kita baik, orang pasti datang semua ke sini," ujarnya setelah menghadiri Indonesia Economic Forum (IEF) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 23 November 2017.

Baca: Kemenhub: Keselamatan Penerbangan Indonesia Peringkat 55 ICAO

Dari penilaian ICAO yang dirilis pada pertengahan November 2017, Indonesia menempati peringkat ke-55 dari 191 negara dengan nilai pemenuhan di atas rata-rata dunia, yaitu 81,15. Hal ini pun membuat Indonesia menduduki posisi kedua di tingkat ASEAN, hanya kalah dari Singapura.

Budi tak menampik hasil ICAO itu mengurangi potensi munculnya larangan terbang ke Tanah Air. "Otomatis (tak ada larangan), semua penerbangan kita boleh. Banyak yang apply (mendaftar) masuk ke Indonesia," ucapnya.

Permintaan perluasan rute, kata dia, banyak datang dari negara-negara di Timur Tengah. "Banyak sekali yang apply ke saya, cuma kita manage. Jangan sampai kebanyakan yang masuk," tuturnya.

Posisi Indonesia naik jauh dari tahun sebelumnya, yakni peringkat ke-151 dengan nilai pemenuhan standar keselamatan hanya 51,61 persen. Dengan capaian baru pada Audit Keselamatan Penerbangan atau Universal Safety Oversight Audit Programme tahun ini, keselamatan penerbangan di Indonesia sudah melampaui standar yang ditetapkan ICAO, yaitu 64,71 persen.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menyebutkan, dari 191 negara yang tergabung dalam ICAO, Indonesia saat ini sudah berada di peringkat ke-55 dari tahun sebelumnya di posisi ke-151. "Loncatannya luar biasa, melewati 90 negara," katanya, Kamis, 16 November 2017.

Agus menjelaskan, banyak upaya yang dilakukan pihak regulator dan operator di industri penerbangan Indonesia untuk mendongkrak posisi dari tahun sebelumnya di peringkat ke-151 dengan nilai pemenuhan standar keselamatan hanya 51,61 persen.

Berita terkait

MH17, Dewan Penerbangan PBB Beri Kesempatan Australia dan Belanda Tuntut Rusia

18 Maret 2023

MH17, Dewan Penerbangan PBB Beri Kesempatan Australia dan Belanda Tuntut Rusia

ICAO, Dewan Penerbangan PBB, setuju memberi kesempatan Australia dan Belanda menggugat Rusia dalam kasus penembakan pesawat Malaysia Airlines, MH17

Baca Selengkapnya

Ini Paspor Paling Langka di Dunia, Hanya Dimiliki 500 Orang

27 Oktober 2022

Ini Paspor Paling Langka di Dunia, Hanya Dimiliki 500 Orang

Meski dapat mengunjungi lebih banyak negara itu keren, yang mungkin lebih keren adalah pemegang paspor paling eksklusif di dunia ini.

Baca Selengkapnya

Warna Sampul Paspor Negara di Dunia Berbeda-beda, Bagaimana Aturannya?

26 Oktober 2022

Warna Sampul Paspor Negara di Dunia Berbeda-beda, Bagaimana Aturannya?

ICAO hanya mesyaratkan paspor atau dokumen perjalanan resmi apa pun yang dapat dibaca mesin harus terbuat dari bahan yang dapat ditekuk.

Baca Selengkapnya

Ketua INACA Sebut Perjanjian Ruang Udara RI-Singapura Langkah Maju Penerbangan

27 Januari 2022

Ketua INACA Sebut Perjanjian Ruang Udara RI-Singapura Langkah Maju Penerbangan

Ketua INACA yakin kesepakatan pelayanan ruang udara atau FIR antara Indonesia dan Singapura dapat berdampak positif terhadap industri penerbangan.

Baca Selengkapnya

Setelah 76 Tahun, RI Resmi Ambil Alih Ruang Udara Natuna dari Singapura

25 Januari 2022

Setelah 76 Tahun, RI Resmi Ambil Alih Ruang Udara Natuna dari Singapura

Pemerintah RI dan Singapura pada hari ini telah menyepakati penyesuaian pelayanan ruang udara di atas wilayah Kepulauan Riau dan Natuna.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Pesawat Turun 60 Persen Selama 2020

21 Januari 2021

Jumlah Penumpang Pesawat Turun 60 Persen Selama 2020

Selama setahun penuh hingga 31 Desember 2020, ICAO menemukan 51 persen lebih sedikit kursi penumpang pesawat yang ditawarkan.

Baca Selengkapnya

Beidou Cina Klaim Lulus Standar Penerbangan Sipil Dunia

23 November 2020

Beidou Cina Klaim Lulus Standar Penerbangan Sipil Dunia

Untuk pertama kalinya kinerja Beidou mencapai dan melampaui verifikasi teknis sistematik yang ditetapkan organisasi internasional.

Baca Selengkapnya

Pelonggaran Lockdown, Ini Rekomendasi Penerbangan Sipil dari ICAO

2 Juni 2020

Pelonggaran Lockdown, Ini Rekomendasi Penerbangan Sipil dari ICAO

Industri penerbangan diperkirakan akan segera menggeliat dan wisatawan akan kembali membanjiri bandara setelah beberapa negara melonggarkan lockdown.

Baca Selengkapnya

Runway 3 Bandara Soetta Beroperasi, Delay Pesawat Bisa Berkurang

24 Januari 2020

Runway 3 Bandara Soetta Beroperasi, Delay Pesawat Bisa Berkurang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim terdapat sejumlah keuntungan dari dioperasikannya runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Runway 3 Bandara Soetta Diminta Dibatasi

31 Desember 2019

Penggunaan Runway 3 Bandara Soetta Diminta Dibatasi

ICAO melayangkan surat resmi terkait pengoperasian Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya