Penyanyi Raisa menghibur pengunjung saat Stock Sound penutupan perdagangan BEI, Jakarta, 31 Maret 2017. Raisa yang telah menjadi investor pasar modal tersebut mengajak masyarakat untuk menjadi investor atau ikut program Yuk Nabung Saham sebagai jaminan jangka panjang yang menguntungkan pada masa depan. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan mengatakan untuk menarik investor lokal, BEI membuat program Desa Nabung Saham di empat wilayah, yaitu Aceh, Kalimantan Timur, Lombok Tengah, dan Timika.
Program tersebut merupakan lanjutan dari program Yuk Nabung Saham. "Kita juga mulai luncurkan Program Desa Nabung Saham," kata Nicky saat ditemui di Galeri BEI, Selasa, 21 November 2017.
Nicky mengatakan pada minggu depan BEI akan melakukan Program Desa Nabung Saham pencanangan di Timika, Papua.
"Satu lagi Lombok Tengah pada Desember, bulan depan," ujar Nicky.
Hogan mengatakan sejak dua tahun diadakan program Yuk Nabung Saham pada 2015, jumlah investor meningkat hampir 200 ribu investor Single Investor Identification(SID), untuk itu menurutnya perlu program lanjutan seperti Desa Nabung Saham.
"Penambahan investor sudah total 618 ribu SID saham, tapi berbicara reksadana sudah 1,99 juta. Itu total keseluruhan," kata Nicky.
Menurut Nicky dibandingkan dua tahun lalu saat diluncurkan Yuk Nabung Saham ada peningkatan dari akhir 2015 Desember terdapat 430 ribu menjadi 618 ribu investor.
"Sudah hampir 50 persen peningkatannya, selain itu dari sisi tambahan jumlah investor yang aktif bertransaksi per bulan juga meningkat menjadi 100 ribu, dibandingkan dengan tahun lalu 78 ribu (investor)," ujar Nicky.
Pada 2018 Bursa Efek Indonesia menargetkan untuk menambah 120 ribu investor Single Investor Identification(SID).
"Klo akhir tahun ini bisa 630 ribu. Target kita tahun depan paling tidak 20 persen atau lebih dari 120 ribu (investor)," ujar Nicky.
Nicky mengatakan saat ini jumlah investor sudah mencapai 613 ribu Single Investor Identification(SID). Komposisi investor tersebut menurut Nicky jumlah terbesar didominasi oleh usia 20 sampai 30 tahun yang mencapai 30 persen dari seluruh investor lokal.