Baru 5 Profesi Industri Kreatif Ini dapat Sertifikasi Bekraf

Selasa, 14 November 2017 21:48 WIB

Model berjalan diatas catwalk saat memperagakan brand fashion Luna Habit dalam parade show bertajuk Folknvouge 100 persen Indonesia di Jakarta Convention Center, 09 September 2016. Folknvouge untuk pertama kalinya digelar dengan menghadirkan fashion expo dan industri kreatif fashion yang diikuti 65 desainer. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) Ari Juliano Gema mengatakan hingga saat ini, Berkraf telah memfasilitasi kurang lebih 1.500 pelaku industri kreatif untuk mendapatkan sertifikat profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Raihan tersebut masih jauh dari target program 5.000 sertifikat profesi bagi pelaku industri kreatif yang diinisiasikan Berkraf pada Februari 2016 silam.

Ari mengatakan hal tersebut terjadi bukan karena tidak adanya minat dari pelaku industri kreatif untuk mendapatkan sertifikat profesi. "Tapi profesi yang memiliki SKKNI (Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia) sebagai kurikulum profesi di Indonesia masih sedikit," ujar Ari saat ditemui Tempo di Jakarta, Selasa 14 November 2017. "Jadi kita hanya bisa menyelenggarakan sertifikasi kepada profesi yang sudah punya SKKNI."

Simak: Bekraf: Baru 16 Persen Industri Kreatif Berbadan Hukum

Ari berujar, hingga saat ini baru terdapat lima profesi dari industri kreatif yang telah memiliki SKKNI untuk bisa mendapatkan serifikat profesi dari BNSP. Ke lima sektor profesi tersebut adalah barista, animasi, batik, fotografi, dan junior digital artist. "Baru ke lima ini saja yang sudah punya kurikulum dan sekolahnya," ujarnya. Ari berujar, sektor profesi fotografi dan batik menjadi yang paling dominan dari ke lima sektor profesi tersebut.

Untuk ke depannya, Ari mengatakan bahwa Berkraf tengah mempersiapkan sektor profesi musik dan film agar dapat memiliki SKKNI untuk bisa memiliki sertifikat profesi dari BNSP. "Karena SKKNI musik dan film saat ini masih untuk pendidikan, bukan untuk profesi," ujarnya.

Ari menambahkan, saat ini pemerintah memang belum mewajibkan bagi pelaku industri kreatif untuk memiliki sertifikat profesi. Namun Ia menyarankan agar pelaku industri kreatif untuk segera melakukan sertifikasi tersebut. Pasalnya, kata Ari, sertifikat profesi dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku industri kreatif itu sendiri.

Advertising
Advertising

"Contohnya kemarin Kementerian Perdagangan ingin melakukan pameran batik di luar negeri. Yang diminta untuk melakukan pameran itu ya pelaku industri batik yang sudah tersertifikasi melalui Berkraf," ujarnya.

Ari juga mengatakan bahwa kini Berkraf tengah mengupayakan agar sertifikat profesi industri kreatif dari BNSP dapat diakui di negara-negara lain. Untuk saat ini, kata Ari, baru sertifikat profesi arsitek yang telah diakui di negara-negara ASEAN. "Untuk ke ke depannya kami mendorong agar sertifikat profesi kreatif juga dapat diakui di ASEAN," ujarnya.

ERLANGGA DEWANTO

Berita terkait

Triawan Munaf Sebut Susi Pudjiastuti Menteri Paling Ceria

18 Oktober 2019

Triawan Munaf Sebut Susi Pudjiastuti Menteri Paling Ceria

Triawan Munaf mengunggah video Susi bergaya di depan kamera saat difoto. Dengan cekatannya, Susi menyuguhkan beberapa pose jenaka.

Baca Selengkapnya

Bekraf: Kontribusi Film Tak Sebesar Ekonomi Kreatif Lain Tapi ...

21 September 2019

Bekraf: Kontribusi Film Tak Sebesar Ekonomi Kreatif Lain Tapi ...

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan dibukanya Daftar Negatif Investasi (DNI) bakal mendorong bertumbuhnya industri film.

Baca Selengkapnya

Bekraf dan Bappenas akan Bangun Kawasan Khusus Ekonomi Kreatif

27 Agustus 2019

Bekraf dan Bappenas akan Bangun Kawasan Khusus Ekonomi Kreatif

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan bersamaan dengan pemindahan ibu kota, pemerintah juga berencana membangun 10 kota metropolitan.

Baca Selengkapnya

Bekraf dan Seni Rupa ITB Eksplorasi Potensi Gambar

24 Agustus 2019

Bekraf dan Seni Rupa ITB Eksplorasi Potensi Gambar

Bekraf berharap kegiatan soal gambar itu bisa dikembangkan sebagai klaster pusat unggulan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

1 Mei 2019

Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

Di Hari Buruh, para pekerja industri kreatif berharap Bekraf membuka ruang mediasi bagi pekerja dengan pemilik perusahaan dan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terlihat Lebih Segar, Ani Yudhoyono Dapat Vitamin Penting

19 April 2019

Terlihat Lebih Segar, Ani Yudhoyono Dapat Vitamin Penting

Dalam unggahan mantan ibu negara itu, tergambar wajah ceria Ani Yudhoyono duduk di samping putra sulungnya yang merangkul ibunya.

Baca Selengkapnya

Bekraf Sebut Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Alami Penurunan

29 Januari 2019

Bekraf Sebut Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Alami Penurunan

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik menyebut nilai ekspor produk ekonomi kreatif menjadi perhatian lembaganya.

Baca Selengkapnya

Pegiat Ekonomi Kreatif Merauke Harus Jadi Kompor untuk Komunitas

23 Oktober 2018

Pegiat Ekonomi Kreatif Merauke Harus Jadi Kompor untuk Komunitas

Geliat produk ekonomi kreatif tergantung kemauan para pegiatnya sendiri berjejaring.

Baca Selengkapnya

Brand Lokal Harus Berpijak pada Kekayaan Budaya Nusantara

9 Oktober 2018

Brand Lokal Harus Berpijak pada Kekayaan Budaya Nusantara

Para pegiat ekonomi kreatif bisa membuat branding dengan berdasarkan kebudayaan yang kuat.

Baca Selengkapnya

Merayakan Persahabatan di Perbatasan dengan Festival Fulan Fehan

7 Oktober 2018

Merayakan Persahabatan di Perbatasan dengan Festival Fulan Fehan

Willy mengatakan, Festival Fulan Fehan ini menghadirkan festival dari pinggiran Indonesia untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya