Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan pabrik baja karbon di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, masih dalam tahap penyelesaian administrasi. Pada awal 2018, konstruksi baja akan dimulai dan diperkirakan bakal beroperasi pada 2020.
Hamid Mina, Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park, mengatakan pembangunan pabrik baja karbon dilaksanakan PT Dexin Steel Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara produsen baja asal Cina, Delong Holdings, melalui anak usahanya, Delong Steel Singapore Projects, bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Shanghai Decent Investment Group.
"Sekarang sedang menyelesaikan administrasi, seperti amdal dan lainnya. Pembangunan berlangsung 24 bulan dari Januari 2018 sehingga mulai berproduksi sekitar 2020," ujarnya pada Minggu, 12 November 2017.
Pabrik tersebut akan memproduksi 3,5 juta ton baja karbon. Produk baja karbon yang diharapkan akan diproduksi adalah billet, wire rod, slab, dan bar dengan kapasitas masing-masing sesuai dengan permintaan pasar.
Kawasan Industri Morowali merupakan kawasan industri berbasis nikel dan baja tahan karat. Secara keseluruhan, kawasan itu bakal memproduksi 1,5 juta ton nickel pig iron dengan kandungan nikel 10 persen, 3 juta ton stainless steel slab, 500 ribu ton stainless steel CRC, dan 3,5 juta ton stainless steel HRC untuk memenuhi pasar ekspor, serta 3,5 juta ton baja karbon untuk pasar domestik.
Ekspor Nonmigas Desember 2023 Anjlok Terdalam, Kelapa Sawit Turun 28,73 Persen
15 Januari 2024
Ekspor Nonmigas Desember 2023 Anjlok Terdalam, Kelapa Sawit Turun 28,73 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan pada Desember 2023, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Puji Ismartini mengatakan penurunan terjadi pada semua sektor.