Ini Strategi Jokowi Percepat Pembangunan Jalan Tol

Senin, 6 November 2017 20:26 WIB

Presiden Joko Widodo saat meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km, di Deli Serdang, Sumatera Utara, 13 Oktober 2017. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Dompet Agus Priyo Hatmoko menebal karena pembangunan Jalan Tol Trans Jawa. Rumahnya di Jalan Sriwibowo Dalam II, Semarang Barat, akhirnya "terjual" setelah tak laku bertahun-tahun. Rumah seluas 280 meter persegi itu dulu ditawarkan Rp 700 juta. Pembangunan jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75,7 kilometer menggusur rumahnya. Ia menerima uang ganti rugi Rp 1,6 miliar. "Sosialisasinya bagus dan enggak ada calo," kata pria 50 tahun itu, seperti dikutip dari majalah Tempo edisi Senin, 6 November 2017.

Simak: Proyek Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, Sudah Sampai Mana?

Tak semua yang tergusur senang. Samsuddin, 39 tahun, misalnya, tetap tak mau menerima penggusuran. Ia menolak uang konsinyasi. Warga Dusun Jatirejo, Kendal, ini ingin tanahnya dihargai Rp 350 ribu per meter persegi. Pemerintah menawar tanah itu dengan harga Rp 220 ribu. Warga dusun menggugat ke pengadilan, tapi kalah. Mereka bertahan. "Kami tetap teguh sampai ada pemimpin yang peduli rakyat," ujar Samsuddin.

Pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang sepanjang 114,9 kilometer sempat mangkrak lantaran persoalan pembebasan lahan. "Itu kan dulu ada kontraktornya, tapi enggak jalan-jalan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Selasa, 31 Oktober 2017.

Berkat berbagai gerakan "campur tangan" Presiden Joko Widodo, jalan tol Pemalang-Batang-Semarang kembali dibangun. Hingga saat ini, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Shastia Hadiarti menyebutkan pembebasan lahan sudah mencapai 80-90 persen. Adapun progres pembangunannya 28,85 persen untuk ruas Pemalang-Batang dan 48,47 persen untuk Batang-Semarang. "Tahun depan sudah mulai beroperasi," ucapnya.

Kedua jalan tol itu adalah bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, yang rencananya dibangun dari Merak sampai Banyuwangi dengan kebutuhan anggaran Rp 44 triliun. Rencana pembangunan jalan tol ini sebenarnya muncul 20 tahun lalu. Program ini mandek. Jokowi menghidupkannya dengan rencana pembangunan jalan tol 1.800 kilometer di seluruh negeri, termasuk Jalan Tol Trans Jawa. Pemerintah mengklaim seluruh ruas jalan tol itu beroperasi paling lama akhir 2019.

Demi menuntaskan ambisi itu, Presiden terjun langsung di proyek Jalan Tol Trans Jawa. Salah satu jurusnya adalah memerintahkan PT Waskita Karya mengakuisisi saham PT Sumber Mitra Jaya, yang memegang konsesi ruas Pemalang-Batang. Lewat anak perusahaannya, PT Waskita Toll Road, badan usaha milik pemerintah itu membeli 60 persen saham PT Sumber Mitra senilai Rp 220 miliar pada Februari 2016. Cara ini terbukti ampuh. Empat bulan setelah akuisisi itu, pembangunan jalan tol dilanjutkan kembali.

PT Waskita Karya turut merebut konsesi ruas Batang-Semarang. Konsesi ini dulu dimiliki PT Marga Setia Puritama. Pemerintah mencabutnya pada 2015 dan mendepak PT Marga Setia sebagai badan usaha jalan tol ruas Batang-Semarang lantaran wanprestasi.

Pemerintah menggelar tender ulang ruas jalan tol itu. Konsorsium Waskita bersama PT Jasa Marga memenanginya pada awal 2016. Kedua perusahaan negara itu mengalahkan beberapa perusahaan, seperti Konsorsium Plus Expressway International Bhd, PT Nusa Raya Cipta, dan PT Saratoga Investama Sedaya serta Konsorsium China Harbour Indonesia dan PT Lancar Jaya Mandiri Abadi.

Menteri Basoeki menuturkan PT Marga Setia sempat berniat menggugat pemerintah karena telah mencabut hak konsesinya dan meminta ganti rugi. Niat itu batal. "Masak, kamu wanprestasi lalu saya tarik masak harus bayar? Ini barangku, lho," ucapnya. Dia lalu melaporkan persoalan tersebut ke Jokowi. Presiden, kata Basoeki, dengan tegas memerintahkan melanjutkan pembangunan jalan tol. "Itu yang bikin kami pede (percaya diri)," tuturnya.

Tugas merebut kembali proyek jalan tol yang terbengkalai itu ternyata sudah dimulai ketika awal-awal Jokowi terpilih menjadi presiden. Shastia mengatakan, sejak 2014, PT Waskita mulai membidik ruas-ruas yang mangkrak. Langkah ini, menurut dia, adalah misi pemerintah yang ingin mempercepat pembangunan infrastruktur. Salah satunya ruas Pemalang-Batang dan Batang-Semarang. "Sudah kami kaji. Secara proyek dan bisnis, kedua jalan tol itu layak kami ambil alih," ujarnya.

TIM TEMPO

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

2 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

2 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

3 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

6 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

6 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

8 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

12 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

21 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

21 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya