Sentimen Positif Dalam Negeri Diperkirakan Menguatkan Rupiah
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 2 November 2017 08:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi mengalami penguatan hari ini. "Diperkirakan rupiah bergerak pada kisaran support 13.601 dan resisten 13.550," kata Reza Priyambada, Kamis, 2 November 2017.
Reza menilai melemahnya laju rupiah diharapkan dapat kembali tertahan seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri yang dapat menghalau sentimen negatif dari eksternal.
"Kuatnya pengaruh global, terutama dari pergerakan dolar Amerika Serikat, membuat rupiah rentan terjadinya pelemahan," ucap Reza.
Menurut Reza, perlu tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah. Berdasarkan situs resmi Bank Indonesia, kurs rupiah terhadap dolar Amerika tercatat 13.592 pada Kamis, 1 November 2017.
Reza melihat laju dolar Amerika cenderung tertahan dan melemah terhadap sejumlah mata uang lain. Hal tersebut, menurut Reza, seiring dengan penantian pasar terhadap pertemuan The Fed dan sejumlah sentimen di Amerika, terutama dengan adanya kisruh politik di pemerintahan Trump. Namun itu tidak membuat pergerakan rupiah dapat bertahan di zona hijau.
Bahkan, tutur Reza, adanya rilis inflasi yang dinilai cukup rendah juga tidak terlalu memberikan dampak positif.
"Adanya persepsi bahwa dengan rendahnya inflasi akan membuka ruang bagi BI untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya kemungkinan membuat pergerakan rupiah kembali melemah," kata Reza.