BPS: Laju Inflasi Oktober 0,01 Persen

Rabu, 1 November 2017 19:36 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, 16 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan, pada Oktober 2017, laju inflasi hanya 0,01 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari September 2017, yang mencapai 0,13 persen. Dengan begitu, nilai inflasi Januari-Oktober 2017 sebesar 2,67 persen.

"Ini bukti dari komitmen pemerintahan Presiden Jokowi-JK (Joko Widodo-Jusuf Kalla) menjaga kestabilan ekonomi,” ujarnya saat jumpa wartawan di gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Rabu, 1 November 2017.

Lebih lanjut, Suhariyanto menuturkan penyebab terjadinya inflasi adalah kenaikan harga beberapa komoditas. Hal itu, kata ia, bisa dilihat dari hasil survei mengenai kenaikan indeks kelompok pengeluaran. Dari survei itu, indeks kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau paling besar, yakni 0,28 persen, dan memiliki andil terhadap inflasi 0,05 persen.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2017 antara lain cabai merah, beras, mi, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, tarif listrik, dan biaya kuliah.

“Kenaikan harga cabai merah sebesar 0,05 dan beras 0,04 menjadi yang paling mempengaruhi angka inflasi saat ini,” ucapnya.

Baca: BPS Ingatkan Harga Cabai Merah di Akhir Tahun Bisa Kerek Inflasi

Namun kenaikan harga cabai merah dan beras yang mengerek angka inflasi ditahan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain daging ayam ras, bawang merah, tarif angkutan udara, ikan segar, bawang putih, kentang, tomat sayur, daging sapi, cabai rawit, dan telur ayam ras.

Kota-kota di Indonesia yang menyumbang kepada besaran inflasi tersebut, kata Suhariyanto, ada 82 kota indeks harga konsumen (IHK), yakni 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi.

Dari 44 kota yang menyumbang inflasi, Tual menjadi yang terbesar, yakni 1,05 persen dengan IHK 155,24. Sedangkan kota dengan inflasi terendah adalah Surakarta dan Cilegon dengan masing-masing 0,01 persen serta IHK 124,65 dan 136,75.

Suhariyanto cukup yakin dengan usaha pemerintah dan pergerakan inflasi pada Januari-Oktober 2017, yang sudah cukup baik. Hingga akhir tahun, proyeksi angka inflasi diyakini akan stabil dan terkendali. "Hanya perlu ekstra hati-hati saja di bulan Desember karena biasanya di momen liburan seperti itu banyak komoditas yang naik harganya," tuturnya.

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

7 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

2 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

3 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya