Petani Minta Jokowi Atur Impor Tembakau dan Cukai Rokok

Senin, 30 Oktober 2017 17:27 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi putrinya Kahiyang Ayu (kiri) memberikan keterangan pers terkait pesiapan pernikahan putrinya di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah, 29 Oktober 2017. Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution akan dilangsungkan di dua kota, yakni Solo dan Medan. ANTARA FOTO/Handout/Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan petani tembakau dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia berkumpul di Istana Kepresidenan hari ini untuk membahas berbagai aturan tembakau dengan Presiden Joko Widodo. Menurut Ketua APTI Agus Pamudji, salah satu hal yang dibahas dengan Presiden Joko Widodo adalah pengaturan impor tembakau.

"Kamu meminta pemerintah untuk segera membuat kebijakan tentang pengaturan impor tembakau," ujar Agus setelah menemui Presiden Joko Widodo, Senin, 30 Oktober 2017.

Pamudji menjelaskan, impor tembakau perlu diatur karena hal itu terbuka lebar. Bahkan angkanya terus melonjak setiap tahun, menurut data Asosiasi Petani Indonesia.

Data yang dipaparkan APTI kepada awak media hanya menunjukkan angka impor pada 2010 dan 2012. Pada 2010, impor tembakau 96 ribu ton. Sedangkan pada 2012, 150 ribu ton. Angka tahun ini, menurut Pamudji, lebih besar lagi meski ia tak ingat jumlahnya.

"Keseimbangan importasi tembakau ini kuotanya diatur berdasarkan pembelian lokal. Kalau enggak beli lokal, jangan impor juga," ujar Pamudji.

Selain aturan pembatasan impor tembakau, Pamudji melanjutkan, pihaknya membahas cukai rokok bersama Presiden Joko Widodo. Hal tersebut menyusul keputusan pemerintah pusat menaikkan cukai rokok 10,04 persen beberapa hari lalu.

Pamudji menduga kenaikan cukai rokok akan berdampak besar terhadap penyerapan. Secara logika, ketika permintaan pasar menurun akibat kenaikan cukai rokok, maka pembelian bahan baku lokal pun juga akan menurun. Nah, hal itulah yang ditakutkan petani.

Advertising
Advertising

Petani-petani di daerah, kata Pamudji, masih mencoba optimistis atas perubahan yang terjadi. Namun, ia mengatakan para petani berharap ada aturan yang mengatur alokasi bagi hasil cukai ke daerah untuk meningkatkan kualitas bahan baku industri pada tingkat petani.

"Kalau bahan baku bagus, penyerapan dari industri rokok juga akan bagus. Kalau cukai naik, harapan kami yang masuk ke daerah juga baik," ujarnya menegaskan.

Hal senada disampaikan Ketua APTI Jawa Tengah Wisnubroto. Tak hanya setuju impor tembakau perlu diatur, ia setuju kenaikan cukai berdampak baik kepada petani.

"Jangan sampai nantinya rokok buatan Indonesia, tapi tembakaunya bukan dari Indonesia lagi," ujarnya. Adapun Wisnu menyatakan Presiden Joko Widodo mengapresiasi masukan petani dan mencari cara bagaimana membuat aturan yang tidak menyakitkan atau seimbang.

Secara terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku akan segera menindaklanjuti masukan para petani. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan untuk segera membahas masalah tembakau dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.

"Sebenarnya, bulan lalu sudah kami panggil semua pelaku industri rokok besar di Indonesia. Mereka sepakat untuk mencari bagaimana caranya membeli tembakau petani dengan harga yang menguntungkan," ujar Amran.

Amran cukup percaya diri impor tembakau bisa diatur. Ia merasa problem selama ini hanya karena regulasinya tak dibuat menguntungkan, baik bagi petani maupun pengusaha. "Sama seperti jagung dulu, impor ya masuk-masuk saja. Petani pun harus dibela," ujarnya mengakhiri.

Berita terkait

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

32 menit lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

48 menit lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

2 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

4 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

5 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

5 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

8 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

10 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya