Cegah Kemacetan, BI: Top Up Uang Elektronik Sebaiknya di Luar Tol

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 23 Oktober 2017 16:45 WIB

E-toll card. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengimbau agar isi ulang uang elektronik yang akan digunakan untuk pembayaran non tunai dilakukan di luar gerbang tol. Hal itu guna mengurangi kemacetan yang terjadi di gerbang tol.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengatakan pihaknya juga tengah fokus untuk memantau kecukupan tempat isi ulang uang elektronik di luar jalan tol. “Penting untuk masyarakat agar mengisi ulang saldo uang elektronik di luar jalan tol. Jadi, ketika masuk ke jalan tol saldonya sudah mencukupi,” ujarnya dalam jumpa pers, Senin, 23 Oktober 2017.

Baca: Isi Ulang Saldo Uang Elektronik Bermasalah? Ini Sebabnya

Direktur Program Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Pungky Purnomo, mengatakan distribusi kartu uang elektronik baru juga dilakukan di luar tol, seperti merchant, minimarket, dan rest area.

Sampai 20 Oktober 2017, penetrasi pembayaran non tunai menggunakan uang elektronik di jalan tol sudah mencapai 88 persen. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang awal bulan ini yang baru sebesar 72 persen. Pada 31 Oktober 2017 diharapkan penetrasi pembayaran non tunai sudah bisa mencapai 100 persen.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pihak bank dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menggelar penjualan promo e-money di jalan tol guna mendorong penerapan sistem pembayaran non-tunai di jalan tol. Subsidi tersebut berupa potongan biaya kartu perdana.

Jadi ketika konsumen membeli kartu senilai Rp 50 ribu berarti isi saldo juga senilai 50 ribu. Promo itu berlangsung pada 16-31 Oktober 2017, dan pihak perbankan menyiapkan 1,5 juta keping kartu yang porsinya dibagi rata kepada lima bank partisipan elektronifikasi pembayaran di tol.

Senior Vice President Digital Banking & Financial Inclusion PT Bank Mandiri C. Guntur Tri, mengatakan kalkulasi jumlah kartu uang elektronik sebanyak 1,5 juta keping berdasarkan transaksi tol yang masih dilakukan secara tunai.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya