Utang Luar Negeri Indonesia Naik 4,7 Persen

Reporter

Alfan Hilmi

Editor

Martha Warta

Kamis, 19 Oktober 2017 16:20 WIB

Utang Luar Negeri Terus Meningkat

TEMPO.CO, Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik 4,7% dari tahun ke tahun. Terhitung Agustus 2017, total ULN Indonesia 340,5 miliar dollar AS.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), ULN sektor swasta tumbuh 0,1 persen dari tahun ke tahun. ULN sektor swasta mencapai angka 165,6 miliar dollar AS atau 48,6 persen dari total ULN.

Sementara itu, posisi ULN sektor publik pada Agustus 2017 tumbuh 9,5 persen dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini mencapai angka 174,9 miliar dollar AS. Sektor ini adalah adalah 51,4% dari total ULN.

BI menganggap ULN jangka panjang dan jangka pendek tetap terkendali. ULN berjangka panjang tumbuh 3,3 persen dari tahun ke tahun pada Agustus 2017. Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 14,6 persen dari tahun ke tahun.

Posisi ULN berjangka panjang tercatat 294,7 miliar dollar AS atau 86,5 persen dari total ULN. Hal ini terdiri dari ULN sektor publik sebesar 172,6 miliar dollar AS. Sedangkan ULN sektor swasta sebesar 122,1 miliar dollar AS.

Advertising
Advertising

Sedangkan ULN berjangka pendek mencapai 45,8 miliar AS atau 13,5 persen dari total ULN. ULN ini terdiri dari sektor swasta sebesar 43,5 miliar dollar AS dan publik sebesar USD2,3 miliar.

Baca: Sri Mulyani Jamin Kemampuan Pemerintah Bayar Utang Naik

Menurut BI posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2017 masih terkonsentrasi di empat sektor. Empat sektor itu yakni keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik gas dan air bersih (LGA).

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8% atau naik dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan ULN pada sektor industri pengolahan dan LGA. Sementara itu ULN pada sektor keuangan dan pertambangan kenaikannya masih mandek.

BI menyatakan perkembangan ULN pada Agustus 2017 tetap terkendali. Hal ini terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) di kisaran 34% pada akhir Agustus 2017.

BI menyatakan terus memantau perkembangan Utang Luar Negeri dari waktu ke waktu. Menurut BI, ULN dapat berperan dalam mendukung pembiayaan pembangunan dan minim resiko.

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

16 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

17 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

7 Maret 2024

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya