Menteri Airlangga Minta Mitshubishi Tambah Investasi di Garmen
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 19 Oktober 2017 11:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong Mitsubishi Corporation agar terus berinvestasi di Indonesia sekaligus meningkatkan kemitraan dengan para pelaku industri lokal. Dia menilai perusahaan raksasa Jepang tersebut berpotensi memacu pengembangan daya saing dan produktivitas di berbagai sektor manufaktur dalam negeri.
“Sejumlah anak perusahaan dan afiliasi Mitsubishi Corporation mampu terlibat dalam berbagai kegiatan usaha skala global. Ini menjadi peluang besar kita ke depannya,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Oktober 2017.
Dia mengatakan telah meminta kelompok usaha Mitsubishi untuk lebih banyak menanamkan modalnya di sektor garmen. Hal ini guna mendukung upaya Indonesia melakukan revitalisasi industri tekstil, dengan meningkatkan kapasitas produksi serat rayon. “Rayon sebagai basis material baru. Apalagi, Indonesia akan memproduksi rayon dalam jumlah besar yang berbasis forest pulp,” ujarnya.
Setelah membentuk joint venture dengan Uniqlo selaku perusahaan pakaian Jepang, Mitsubishi diyakini dapat menjadi mitra yang kuat untuk memperluas pasar ekspor bagi produk tekstil Indonesia. Saat ini, Uniqlo memiliki lebih dari 12 gerai di Jakarta dan kota lainnya. “Selain itu, Indonesia sudah punya satu fasilitas produksi yang memasok ke Uniqlo sehingga ini bisa terintegrasi,” tutur Airlangga.
Menurut dia, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Capaian itu terlihat dari penerimaan devisa negara melalui ekspor TPT sebesar USD 11,78 miliar atau 8,2 persen dari total ekspor nasional, sehingga surplus USD 4,31 miliar pada tahun 2016.
Selanjutnya, industri TPT berkontribusi sekitar 1,16 persen terhadap PDB nasional dan mencatatkan nilai investasi mencapai Rp 7,54 triliun pada tahun 2016. Di samping itu mampu menjadi jaring pengaman sosial karena menyerap tenaga kerja langsung yang cukup banyak sebesar 2,69 juta orang atau 17,3 persen dari total pekerja industri manufaktur di Tanah Air.
Selain di sektor garmen, Airlangga juga mendorong perusahaan otomotif itu berinvestasi di sektor petrokimia. Langkah itu, ujarnya, sama seperti yang dilakukan anak perusahaannya di Indonesia, Asahi Glass melalui PT Asahimas Flat Glass Tbk dalam memperluas pabriknya yang memproduksi soda kostik dan kaca. Apalagi, Kementerian Perindustrian tengah memprioritaskan penanaman modal di industri petrokimia guna mendukung ketersediaan bahan baku bagi sektor manufaktur lainnya di dalam negeri.
Oleh karena itu, Kemenperin telah mengusulkan agar industri petrokimia termasuk produsen kaca bisa mendapatkan harga gas yang kompetitif. "Industri kaca merupakan sektor yang potensial, karena sudah mampu ekspor," ucap Airlangga. Dengan adanya kelancaran produksi, efek ganda yang dibawa industri akan berjalan baik seperti peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan penerimaan devisa.
“Sebagai produsen eskalator dan elevator, Mitsubishi juga telah kami dorong untuk memproduksi motor mesinnya di Indonesia,” kata dia. Airlangga berharap, dari pertemuan ini akan terjalin kerja sama lanjutan untuk memperkuat dan memperdalam struktur industri di Indonesia sehingga bisa masuk dalam rantai pasok global.
Sementara itu, Senior Executive Vice President Mitshubishi Eichii Tanabe menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang penting dan strategis untuk menjadi tujuan investasi Mitsubishi Corporation ke depannya. “Kami melihat, ekonomi Indonesia saat ini sangat baik, karena upaya pemerintah dan kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata dia.
Tanabe juga mengatakab ingin ikut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan kelas menengah di Indonesia. “Kami berminat pula memperluas bisnis di bidang infrastruktur dan otomotif, serta bisnis konsumsi seperti makanan. Apalagi, kami sudah punya mitra usaha dengan Lawson dan Uniqlo, yang gerainya sudah cukup banyak di Indonesia,” tuturnya.
Mitsubishi Corporation selama ini memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk industri, di antaranya logam, mesin, bahan kimia, kendaraan, alat-alat berat, pembangkit listrik dan barang konsumsi lainnya melalui jaringan pasar domestik dan luar negeri. Perusahaan ini juga terlibat dalam beragam bisnis dengan berinvestasi di sektor keuangan serta menciptakan model usaha baru di bidang energi dan teknologi baru. Hingga Juni 2017, jumlah anak usaha Mitusbishi sebanyak 835 perusahaan dan afiliasi yang terlibat mencapai 432 perusahaan.
CAESAR AKBAR